sidikfokusnews.com – Dalam upaya memperkuat ketahanan nasional dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Batam dan Universitas Batam menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Konsep Keagamaan di Indonesia dalam Menangkal Radikal Terorisme.” Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata sinergi antara pemerintah, akademisi, dan tokoh agama dalam menghadapi tantangan radikalisme yang mengancam persatuan bangsa.
Dalam acara tersebut, hadir sebagai pembicara utama Prof. Dr. Ir. Chablullah Wibisono, MBA, MM, IPU, yang dikenal luas sebagai akademisi sekaligus tokoh masyarakat. Beliau saat ini menjabat sebagai Ketua FKUB Kota Batam, Wakil Rektor Universitas Batam, sekaligus Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Kepulauan Riau. Dalam paparannya, Prof. Chablullah menegaskan bahwa konsep keagamaan di Indonesia memiliki peran fundamental dalam menangkal ideologi radikal yang berpotensi menimbulkan tindakan terorisme.
Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan spiritual dan budaya yang dapat menjadi benteng kuat dalam menghadapi paham-paham ekstrem. “Kehidupan beragama di Indonesia harus dilandasi semangat ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan), ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan), dan ukhuwah islamiyah (persaudaraan seiman) agar tidak mudah terprovokasi oleh ideologi yang menyesatkan,” ujar Prof. Chablullah dalam salah satu sesi diskusi.
Ia juga menyoroti pentingnya peran lembaga pendidikan, tokoh agama, dan masyarakat dalam menanamkan nilai moderasi beragama sejak dini. Dengan cara itu, generasi muda dapat memiliki pemahaman yang utuh tentang ajaran agama yang damai, toleran, dan menghargai perbedaan. “Radikalisme bukan hanya persoalan ideologi, tetapi juga akibat kurangnya pemahaman dan keteladanan dalam kehidupan sosial. Maka dari itu, pendidikan karakter dan penguatan nilai-nilai kebangsaan harus terus dilakukan,” tambahnya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan karena menghadirkan gagasan yang konstruktif dan kontekstual dalam menghadapi ancaman radikalisme di era modern. BNPT sebagai lembaga utama penanggulangan terorisme di Indonesia menilai bahwa pendekatan keagamaan yang inklusif dan moderat merupakan strategi efektif dalam mencegah penyebaran paham ekstrem di tengah masyarakat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan terbangun kesadaran kolektif bahwa menjaga keutuhan bangsa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Konsep keagamaan yang bersumber dari nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan ajaran agama yang rahmatan lil ‘alamin menjadi landasan penting dalam membangun Indonesia yang aman, damai, dan berkeadaban.
Batam, yang dikenal sebagai kota multikultural dengan keragaman etnis dan agama, menjadi contoh nyata bagaimana kerukunan dapat dijaga melalui dialog, toleransi, dan kerja sama lintas agama. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan Indonesia yang bebas dari radikalisme dan terorisme, serta menjadi negara yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan persaudaraan antarumat.(Redaksi).

















