sidikfokusnews.com. Jakarta.”Rapat Pleno Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS) bukan sekadar agenda rutin organisasi. Ia adalah ruang strategis untuk menyelaraskan nurani dan akal sehat seluruh komponen pengurus dan warga. Di sinilah arah langkah KKSS ditentukan, barisan disusun kembali, dan semangat pengabdian diteguhkan agar keberadaan organisasi ini semakin bermakna bagi warga Sulawesi Selatan, masyarakat luas, dan Indonesia secara keseluruhan.
Sebagai organisasi kemasyarakatan berbasis kedaerahan terbesar di Indonesia, KKSS telah membuktikan eksistensinya tidak hanya dari segi jumlah anggotanya yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara dan mancanegara, tetapi juga dari karya nyata dan kontribusi sosial yang telah dihadirkan selama puluhan tahun. Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP, KKSS diarahkan untuk menjadi kekuatan moral, sosial, dan budaya yang terus menebar manfaat, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, dan menjaga martabat Sulawesi Selatan dalam bingkai kebangsaan.
Di tengah dinamika zaman yang berubah cepat dan penuh tantangan, KKSS hadir dengan ruh kebudayaan yang tak lekang oleh waktu. Spirit leluhur dan nilai-nilai kearifan lokal tetap relevan untuk dijadikan pedoman hidup dan berorganisasi. Filosofi “Padaidi Padaelo, Sipatuo Sipatokkong”—yang bermakna saling menghormati, saling memperkuat, dan saling menopang dalam kebersamaan—menjadi fondasi utama dalam setiap gerak langkah KKSS. Nilai ini menjiwai seluruh aktivitas organisasi, baik di tingkat pusat, wilayah, daerah, hingga ranting dan komunitas diaspora di luar negeri.
Rapat Pleno ini menjadi momentum penting untuk menyatukan kembali arah perjuangan. Di forum inilah prioritas organisasi ditata ulang, soliditas diperkuat, dan program-program ditekankan untuk tidak hanya menjadi wacana, melainkan aksi nyata yang berdampak langsung terhadap peningkatan kualitas hidup warga KKSS dan masyarakat pada umumnya.
Ketua Umum KKSS telah menegaskan dua program prioritas utama yang akan terus digarap secara serius dan berkelanjutan. Pertama adalah pembangunan Sekolah-Sekolah Unggulan KKSS. Melalui jejaring pendidikan yang tersebar di berbagai provinsi, KKSS bertekad mencetak generasi muda yang cerdas, tangguh, dan berakar kuat pada budaya leluhur. Sekolah tidak semata tempat belajar, tetapi juga menjadi ladang pembentukan karakter, moralitas, dan identitas kebangsaan anak-anak Sulawesi Selatan yang siap bersaing di era global tanpa kehilangan akar budayanya.
Program kedua adalah penguatan ekonomi warga KKSS. Kemandirian ekonomi menjadi kunci utama dalam meningkatkan martabat dan kesejahteraan warga. Oleh karena itu, KKSS mendorong sinergi koperasi, pengembangan usaha mikro, dan jejaring wirausaha antarwilayah. Seluruh upaya ini berpijak pada prinsip luhur orang Bugis-Makassar: “Resopa temmangingngi, namalomo naletei pammase Dewata” – bahwa hanya dengan kerja keras, keuletan, dan ketulusan, keberkahan dan keberhasilan akan diraih.
Badan Pengurus Wilayah KKSS Kepulauan Riau (BPW KKSS Kepri) sebagai bagian integral dari gerak nasional organisasi, terus berbenah dan memperkuat konsolidasi internal. Kepri sebagai kawasan perbatasan dan pintu gerbang strategis Indonesia, memiliki potensi besar dalam mendukung kejayaan peradaban Melayu-Bugis di kawasan barat Indonesia. Semangat kebangkitan Melayu-Bugis yang pernah ditandatangani dan diresmikan oleh H. M. Jusuf Kalla menjadi inspirasi dan arah gerak BPW KKSS Kepri dalam menyongsong masa depan.
Dengan semangat kolektif, soliditas pengurus yang terjaga, dan kolaborasi lintas sektor, BPW KKSS Kepri menempatkan dirinya sebagai bagian dari perubahan dan pembangunan daerah. KKSS bukan sekadar pengikat emosional antar sesama warga Sulawesi Selatan, tetapi juga menjadi kekuatan sosial yang berkontribusi dalam bidang pendidikan, ekonomi, kebudayaan, dan kepemudaan di Kepulauan Riau.
Rapat Pleno ini adalah langkah awal untuk menyalakan kembali obor semangat organisasi. Obor itu bukan hanya untuk menerangi langkah kita sendiri, melainkan juga menjadi cahaya bagi lingkungan sekitar dan bagi Indonesia. Kerja kolektif yang tulus dan sinergis akan menjadi kekuatan utama bagi KKSS dalam menjaga nilai, mewarisi budaya, dan menjadi pelopor pembangunan dari timur Indonesia untuk negeri tercinta.
Dengan semangat “Menyatukan Hati, Membangun Negeri,” KKSS akan terus menjadi organisasi yang relevan, progresif, dan responsif terhadap zaman. Sebuah organisasi yang tidak hanya menjaga warisan, tetapi juga memimpin perubahan demi masa depan bangsa yang lebih baik.” (Arf)