banner 728x250
Batam  

Penyaluran Insentif Asatiz Kota Batam Berlangsung Penuh Kekeluargaan

banner 120x600
banner 468x60

 

sidikfokusnews.com. Batam. — Kegiatan penyaluran insentif bagi para asatiz atau guru-guru Al-Qur’an dan keagamaan di Kota Batam yang dilaksanakan pada Selasa, 15 Juli 2025, bertempat di Masjid Tanjak Hang Nadim, berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan dan kehangatan. Acara yang dijadwalkan mulai pukul 09.00 WIB tersebut diikuti oleh para penerima insentif dari berbagai lembaga, di antaranya PMB, IPIM, dan BMGQ.

banner 325x300

Melalui pemberitahuan resmi yang telah disampaikan sebelumnya, seluruh penerima insentif diwajibkan hadir tepat waktu dengan membawa kelengkapan laporan masing-masing. Bagi yang belum menyerahkan laporan, pengurus memberikan kesempatan untuk segera menghubungi Ustaz Agus Mulyadi agar dapat dibantu penyelesaiannya. Hal ini dilakukan guna memastikan kelengkapan administrasi bagi seluruh penerima insentif.

Meski acara ini bersifat resmi, suasana kekeluargaan tetap terasa hangat di antara para asatiz yang hadir. Melalui8 percakapan di grup komunikasi mereka, muncul berbagai candaan ringan yang semakin mencairkan suasana. Salah satu pengurus, Hasanudin dari PMB Batam, sempat melempar candaan yang mengajak para anggota PMB bergerak dan bertanya dengan nada guyon tentang kesiapan mereka menolak produk tertentu. Candaan tersebut disambut santai oleh beberapa ustaz lainnya. Irawansyah menanggapi dengan berseloroh bahwa ia menunggu arahan dari tokoh senior seperti KH. Hasanuddin atau Yai Nurkhozin.

Candaan itu kembali ditimpali oleh Hasanudin yang mengatakan dirinya masih menunggu komando dari Ustaz Abu Gaza dan Ustaz Rahmat Hidayat Hasbullah. Suasana akrab ini semakin mencair setelah Asmaldi menambahkan komentar sederhana, “Terbaik.” Percakapan ringan tersebut mencerminkan keakraban antarsesama pegiat dakwah di Kota Batam yang tetap terjaga meskipun dalam kegiatan resmi.

Di tengah percakapan tersebut, ada juga pengingat dari salah satu anggota agar seluruh pihak tetap fokus pada pelaksanaan acara. Kehadiran seluruh penerima insentif yang telah dijadwalkan menjadi prioritas utama. Asmaldi pun menanggapi dengan santai bahwa tinggal hadir saja sebagaimana yang telah diatur. Hal ini kembali ditegaskan oleh anggota lainnya, bahwa yang terpenting adalah kehadiran penerima insentif sesuai jadwal.

Semangat kebersamaan tercermin dari antusiasme peserta, seperti yang disampaikan oleh Arjal yang menyatakan kesiapannya hadir tepat waktu. Hal serupa juga disampaikan oleh Haris Fauzi Hazin yang mengabarkan akan berangkat sesuai jadwal pada pukul 09.00 WIB. Dalam percakapan, sempat pula dibahas mengenai cakupan wilayah penerima insentif yang dikonfirmasi berasal dari dua kecamatan.

Menjelang pelaksanaan kegiatan, salah seorang peserta sempat bertanya terkait lokasi tanda tangan amprah atau administrasi pencairan insentif. Arief Setyawan dari PMB Batam Kota memberikan arahan bahwa proses tersebut dilaksanakan di sisi kanan serambi masjid, berdekatan dengan area kamar mandi.

Di sela-sela proses administrasi yang berlangsung, berbagai candaan kembali mewarnai percakapan antarpeserta. Beberapa di antaranya berseloroh tentang masa muda, hingga menyebut bahwa calon Ketua PMB sudah tampak tanda-tandanya, mengacu pada istilah “hilal” yang biasa digunakan dalam penentuan awal bulan Hijriah. Nasir Darmawansyah menanggapi dengan santai, “Kuat sekali,” sebagai bentuk dukungan candaan.

Tidak hanya itu, candaan tentang diskon tiket kapal laut dan perjalanan melalui Selat Hormuz pun turut mewarnai obrolan santai para peserta. Hal ini menunjukkan betapa suasana kekeluargaan tetap terjaga meskipun acara yang dihadiri bersifat resmi.

Pengurus kemudian kembali menegaskan bahwa batas waktu kehadiran bagi seluruh penerima insentif ditetapkan hingga pukul 11.00 WIB, dengan titik kumpul di serambi masjid, tepatnya di sisi kanan dekat kamar mandi. Bagi yang hadir melewati batas waktu tersebut, diarahkan langsung menuju ke kantor Kesra.

Menjelang waktu makan siang, percakapan hangat kembali berlangsung, dengan candaan mengenai rencana makan siang setelah tanda tangan amprah. Agus Mulyadi, salah satu pengurus, melontarkan gurauan tentang makan siang setelah menyelesaikan urusan administrasi. Candaan ini kemudian memantik tawa dari beberapa peserta lainnya, termasuk Achmad Abu Syahid yang bertanya dengan nada bercanda mengapa dirinya tidak diundang. Hal serupa juga disampaikan oleh anggota lain yang mengatakan dirinya merasa tidak termasuk dalam undangan. Menanggapi hal tersebut, ada yang bergurau bahwa mereka hanya termasuk golongan “di ujung donatur.”

Agus Mulyadi kembali menimpali candaan tersebut dengan meminta agar langsung menanyakan kepada ketua terkait undangan makan siang tersebut. Suasana akrab semakin terasa dengan komentar santai dari Nasir Darmawansyah yang menyebut, “Hari makan siang.”

Hingga siang hari, percakapan yang terjalin semakin akrab. Hasanudin menyampaikan bahwa ada tokoh yang baru tampak hadir dan dengan bercanda menambahkan bahwa dirinya sempat lupa karena tokoh tersebut jarang terlihat hadir belakangan ini.

Secara keseluruhan, kegiatan penyaluran insentif kali ini berjalan dengan lancar, meskipun diwarnai dengan berbagai candaan ringan yang justru menambah keakraban antarsesama asatiz Kota Batam. Suasana kekeluargaan yang hangat ini mencerminkan soliditas para pegiat dakwah di Kota Batam dalam menjalankan amanah mereka.” (Tim Redaksi SF)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *