sidikfokusnews.com – Tanjungpinang.
Suasana penuh kekhidmatan dan semangat persaudaraan Islam mewarnai acara Pelantikan Pengurus Daerah (PD) Fahmi Tamami Kota Tanjungpinang, yang diselenggarakan pada Sabtu, 1 November 2025, di Masjid Tulus Ikhlas Tanjungpinang. Kegiatan yang juga dirangkaikan dengan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ini menjadi tonggak bersejarah karena merupakan pertama kalinya Fahmi Tamami berdiri dan terbentuk di Kota Tanjungpinang.
Acara pelantikan ini berlangsung sakral dan penuh makna, dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Wali Kota Tanjungpinang, Rois Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Kepulauan Riau, perwakilan Kementerian Agama Kota Tanjungpinang, serta tokoh masyarakat dan pengurus masjid dari berbagai wilayah. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan kuat terhadap lahirnya organisasi moderat yang berkomitmen menjaga kesucian rumah ibadah dan memperkuat ukhuwah umat Islam di Kota Gurindam ini.
Dalam sambutannya, Dr. Basir, ABA, yang juga menjadi tokoh penggerak berdirinya PD Fahmi Tamami Tanjungpinang, menegaskan bahwa organisasi ini memiliki peran penting dan strategis di tengah kondisi keumatan saat ini. “Tujuan utama Fahmi Tamami adalah menjaga masjid dan jamaahnya dari rongrongan serta intimidasi kelompok dan aliran radikal yang berpotensi merusak nilai-nilai ibadah dan tatanan organisasi DKM di setiap wilayah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Basir menjelaskan bahwa keberadaan Fahmi Tamami (Forum Silaturrahmi Ta’mir Masjid dan Mushalla) merupakan bagian dari gerakan nasional yang didirikan oleh Rhoma Irama pada 22 September 2007 / 10 Ramadhan 1428 H bersama tokoh-tokoh Islam lintas ormas seperti KH. Hasyim Muzadi (NU), Prof. Dr. Din Syamsuddin (Muhammadiyah), KH. Zainuddin MZ, Tarmidzi Taher, dan KH. Manarul Hidayah. Organisasi ini kini telah berdiri di berbagai provinsi di Indonesia dengan lebih dari 200 perwakilan di tingkat kabupaten/kota.
Kelahiran Fahmi Tamami dilatarbelakangi oleh keresahan terhadap upaya pengambilalihan masjid oleh kelompok Islam radikal yang kerap membid‘ahkan bahkan mengkafirkan sesama umat Islam. Rhoma Irama, sebagai dai moderat, kemudian menggagas wadah ini untuk melindungi masjid dan mushalla dari intervensi paham ekstremis serta menjaga masjid tetap menjadi tempat ibadah yang damai dan menyejukkan bagi seluruh umat.
Tiga tujuan utama Fahmi Tamami, sebagaimana ditegaskan oleh Rhoma Irama, menjadi landasan kuat gerakan ini:
1. Melindungi masjid dari intervensi kelompok yang membid‘ah-bid‘ahkan pihak lain.
2. Menjaga kelestarian ajaran Ahlussunnah wal Jama‘ah (Aswaja) yang telah mengakar kuat dalam tradisi umat Islam di Indonesia.
3. Merekatkan ukhuwah Islamiyah dalam bingkai empat mazhab besar: Hanafi, Maliki, Syafi‘i, dan Hambali.
Usai pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PD Fahmi Tamami Kota Tanjungpinang, yang diisi dengan pembahasan program kerja organisasi ke depan. Rakerda berlangsung dalam suasana penuh keakraban, menekankan pentingnya sinergi antara pengurus, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjalankan program-program positif yang sejalan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
Dalam sesi penutup, Dr. Basir menyampaikan harapannya agar Fahmi Tamami menjadi wadah strategis untuk mengembangkan nilai-nilai Aswaja, serta memperkuat semangat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wataniyah. Ia menekankan bahwa organisasi ini bukan hanya simbol, tetapi juga motor penggerak persatuan umat dan penjaga keutuhan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Kehadiran Fahmi Tamami di Kota Tanjungpinang menandai babak baru gerakan moderasi beragama di Kepulauan Riau. Dengan semangat silaturahmi, kebersamaan, dan komitmen menjaga kemurnian rumah Allah dari pengaruh radikalisme, Fahmi Tamami diharapkan mampu menjadi pilar dakwah yang menyejukkan dan menjadi pelindung ukhuwah umat di bumi Melayu ini. (Redaksi)
