sidikfokusnews.com – Batam.— Dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab, panitia Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC) menggelar rapat koordinasi di Kedai Tek Kasih. Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam memantapkan berbagai aspek pelaksanaan kegiatan, sebuah kegiatan pembinaan yang berfokus pada penguatan karakter, nilai spiritual, dan tanggung jawab sosial.
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah panitia yang berperan aktif dalam merancang dan mengawal keberhasilan kegiatan ini. Berdasarkan daftar hadir yang tercatat, peserta rapat terdiri atas ustadz Mardoni Saputra, ustadz Joko Nugroho, ustadz Nursalim, ustadz Hanip Noor, ustadz Haris Fausi, dan ustadz Irawansyah dan ustadz Raden Dwi. Ketujuh nama tersebut merupakan bagian inti dari kepanitiaan yang berkomitmen tinggi untuk memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan mencapai tujuan pembinaan yang diharapkan.
Pertemuan dipimpin oleh Dr. Nursalim selaku Ketua OC, didampingi Ustadz Joko Nugroho sebagai Ketua SC. Keduanya memimpin jalannya diskusi dengan suasana terbuka, penuh kekeluargaan, dan tetap produktif. Dalam sambutannya, Dr. Nursalim menegaskan pentingnya keseimbangan antara perencanaan matang dan semangat kebersamaan. “Kegiatan tersebut bukan sekadar acara formalitas, tetapi wadah untuk membentuk watak dan moral generasi muda. Maka, semua persiapan harus dilakukan secara rinci dan penuh tanggung jawab,” tegasnya.
Sementara itu, Ustadz Joko Nugroho mengingatkan bahwa rapat kali ini menjadi bagian penting dalam proses evaluasi dan penyelarasan visi kepanitiaan menjelang Musyawarah Besar (Mubes). Ia menekankan agar seluruh anggota panitia memperkuat koordinasi lintas bidang, memperjelas pembagian tugas, serta mengedepankan prinsip gotong royong. “Kita semua punya peran. Tidak ada yang kecil dalam kerja besar ini. Sinergi adalah kunci agar kegiatan berjalan sukses dan membawa manfaat luas,” ujarnya dengan semangat.
Agenda utama rapat kali ini meliputi pembahasan materi kegiatan, penentuan lokasi pelaksanaan, dan penyusunan teknis lapangan. Selain itu, panitia juga mendiskusikan berbagai aspek pendukung seperti konsumsi, dokumentasi, dan perlengkapan kegiatan. Beberapa ide dan masukan segar juga muncul dari anggota rapat, termasuk usulan mengenai jadwal kegiatan, pembagian peran pendamping peserta, hingga rancangan sesi pembinaan yang lebih interaktif.
Dr. Nursalim menegaskan pentingnya kedisiplinan terhadap deadline dan pembagian tanggung jawab. Ia mendorong agar setiap anggota panitia menjaga komunikasi secara rutin dan transparan. “Sebuah kegiatan yang besar lahir dari koordinasi yang baik. Karena itu, setiap keputusan yang telah diambil perlu dijaga bersama,” pesannya.
Dalam rapat tersebut, juga disepakati beberapa tindak lanjut penting seperti pengecekan ulang kesiapan perlengkapan, pembagian logistik, dan konfirmasi akhir daftar peserta. Panitia menegaskan komitmen untuk bekerja secara profesional namun tetap hangat dalam semangat kekeluargaan.
Rapat ditutup dengan keputusan bahwa pertemuan lanjutan akan dilaksanakan pada Minggu, 16 November 2025 pukul 16.00 WIB setelah salat Asar, dengan fokus pada finalisasi seluruh rencana dan teknis pelaksanaan kegiatan Pribadi BK.
Rapat koordinasi SC dan OC kali ini menunjukkan keseriusan dan dedikasi panitia dalam menyiapkan kegiatan yang bermakna. Dengan kepemimpinan Dr. Nursalim dan Ustadz Joko Nugroho, serta dukungan tim inti seperti Mardoni Saputra, Hanip Noor, Haris Fausi, dan Irawansyah, kegiatan Pribadi BK diharapkan menjadi momentum pembinaan karakter dan kebersamaan yang membawa manfaat besar bagi seluruh peserta.
Melalui kerja sama yang solid, panitia yakin kegiatan ini tidak hanya akan berjalan sukses secara teknis, tetapi juga menjadi pengalaman spiritual dan sosial yang berkesan, menumbuhkan semangat kepemimpinan, keikhlasan, dan tanggung jawab bagi semua pihak yang terlibat.(redaksi).

















