banner 728x250
Batam  

Membangun Keterampilan Public Speaking Efektif: Pandangan Shawn Whalen dalam Pelatihan Guru SMA se-Kota Batam

banner 120x600
banner 468x60

Oleh: Redaksi Pendidikan Batam

sidikfokusnews.com-Batam.— Kemampuan berbicara di depan umum atau public speaking kini menjadi keterampilan yang sangat penting bagi para pendidik di era modern. Hal ini ditekankan dalam kegiatan pelatihan “Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Indonesia SMA se-Kota Batam Melalui Kemampuan Public Speaking dan Penguatan Literasi Matematika” yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kota Batam bekerja sama dengan akademisi Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA) dan beberapa lembaga pendidikan tinggi lainnya.

banner 325x300

Salah satu poin menarik dalam pelatihan tersebut adalah pemaparan teori dari Shawn Whalen, Direktur Speech and Debate Team di S.F.S. University, yang menjelaskan lima hal penting yang harus dipertimbangkan sebelum seseorang memulai kegiatan public speaking. Pandangan ini menjadi panduan berharga bagi para guru dalam membangun komunikasi efektif di ruang kelas maupun di forum formal.

Shawn Whalen menekankan bahwa untuk menarik perhatian audiens, seorang pembicara perlu menggunakan aktivitas fisik yang dapat membangun fokus dan keterlibatan pendengar. Gestur tubuh yang tepat, kontak mata, dan ekspresi wajah yang sesuai dapat menciptakan kedekatan emosional antara pembicara dan audiens. Dalam konteks pembelajaran, hal ini membantu guru menjaga perhatian siswa agar tetap terfokus pada materi yang disampaikan.

Selain itu, pembicara juga dianjurkan untuk membuat atau mengkreasikan pernyataan pembuka yang menarik, termasuk menyajikan data statistik yang relevan dan mendukung topik pembicaraan. Dalam dunia pendidikan, data tersebut bisa berupa hasil penelitian, fakta pendidikan, atau contoh konkret dari kehidupan siswa yang dapat menguatkan pesan yang ingin disampaikan guru.

Elemen penting lainnya adalah penggunaan humor yang relevan. Menurut Whalen, humor yang tepat dapat mencairkan suasana, mengurangi ketegangan, dan membangun hubungan positif antara pembicara dan pendengar. Dalam pembelajaran, humor berfungsi bukan sekadar menghibur, melainkan juga memperkuat daya ingat siswa terhadap materi yang disampaikan.

Selain menarik perhatian dan membangun hubungan emosional, pembicara yang baik harus menyediakan informasi yang mampu menjelaskan kredibilitas dirinya terhadap topik yang dibahas. Guru, misalnya, perlu menunjukkan penguasaan terhadap materi ajar agar siswa merasa yakin dan percaya pada pengetahuan yang disampaikan. Kredibilitas ini menjadi kunci penting agar pesan edukatif dapat diterima dengan lebih efektif.

Whalen juga menekankan pentingnya kemampuan bercerita atau storytelling dalam sebuah presentasi atau pidato. Cerita yang relevan dan mendukung topik pembicaraan dapat memperkuat daya tarik presentasi, menjembatani teori dengan pengalaman nyata, serta membangkitkan empati audiens. Dalam dunia pendidikan, metode ini membantu guru menjadikan pelajaran lebih hidup, inspiratif, dan mudah dipahami oleh siswa.

Pelatihan ini diikuti dengan antusias oleh para guru SMA se-Kota Batam yang ingin meningkatkan kemampuan berbicara mereka di depan publik. Banyak peserta mengakui bahwa teknik-teknik yang disampaikan berdasarkan teori Shawn Whalen sangat berguna untuk diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. “Selama ini kami fokus pada isi materi, tapi ternyata cara menyampaikannya sama pentingnya. Gestur, nada suara, dan bahkan cerita kecil bisa membuat pelajaran jauh lebih menarik,” ujar salah seorang guru peserta pelatihan.

Menurut narasumber kegiatan, Agus Pamungkas, dosen Universitas Riau Kepulauan, kemampuan public speaking bukan hanya soal berbicara lancar, tetapi juga bagaimana menyampaikan pesan secara efektif, beretika, dan inspiratif. Guru yang menguasai keterampilan ini akan mampu menciptakan suasana belajar yang lebih hidup dan interaktif.

Kegiatan ini juga menampilkan profil akademik Dr. Tubagus Pamungkas, S.Si., M.Sc., akademisi yang menekuni bidang pendidikan matematika. Kehadirannya menegaskan bahwa public speaking dan logika berpikir matematis memiliki keterkaitan erat — keduanya menuntut keteraturan berpikir, ketepatan bahasa, serta kemampuan menyusun argumen secara runtut.

Dengan menggabungkan prinsip komunikasi dan logika matematis, kegiatan ini memberikan nilai tambah bagi para pendidik di Batam. Dinas Pendidikan berharap pelatihan ini dapat terus dilanjutkan di masa depan sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan.

Pada akhirnya, pelatihan ini bukan hanya mengajarkan bagaimana berbicara di depan umum, tetapi juga bagaimana seorang guru dapat menjadi komunikator yang efektif, inspiratif, dan berpengaruh bagi siswa. Dengan menerapkan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Shawn Whalen, para guru diharapkan mampu membangun kelas yang komunikatif, bermakna, dan memotivasi menjadikan pendidikan di Kota Batam semakin maju dan berdaya saing tinggi.”(Nursalim Turatea).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *