banner 728x250

Ledakan Perlawanan Nasional: Rakyat Muak, Seluruh Daerah Bangkit Lawan Arogansi Kekuasaan

banner 120x600
banner 468x60

sidikfokusnews.com-Tanjungpinang.– Arogansi kekuasaan kini berada di titik paling memuakkan. Rakyat di Jakarta, Bandung, Semarang, Makassar, Medan, hingga pelosok Tasikmalaya dan Demak bersatu dalam kemarahan yang kian tak terbendung. Kepulauan Riau apakah, berdiri di garis depan perlawanan, memproklamirkan penolakan total terhadap kebijakan pusat yang menyengsarakan rakyat ?

Tragedi kematian Affan Kurniawan, pahlawan ojek online, menjadi pemicu ledakan kemarahan nasional. Satu nyawa rakyat kecil melayang akibat kesewenang-wenangan aparat, dan itu sudah cukup untuk memecahkan bendungan kemarahan yang selama ini tertahan.

banner 325x300

Rakyat melihat pemerintah memaksakan proyek-proyek raksasa lewat skema PSN yang hanya menguntungkan para pemodal dan elite politik. Sementara itu, pajak mencekik rakyat, subsidi dipangkas, dan harga-harga melambung. Di sisi lain, para pejabat hidup di menara gading: gaji DPR dinaikkan, rangkap jabatan merajalela, komisaris BUMN bergaji miliaran hanya untuk duduk manis tanpa kontribusi berarti.

“Sudah cukup! Presiden harus hentikan semua proyek yang merugikan rakyat. Bukan ditinjau ulang—dibatalkan! Kabinet gemuk dengan 100 menteri itu boros, tidak efisien, penuh jabatan siluman. Semua wamen, komisaris BUMN, pejabat-pejabat serakah itu harus disapu bersih,” tegas seorang tokoh pergerakan di Tanjungpinang, Jumat (29/8).

Seruan paling keras ditujukan kepada Presiden: ganti Kapolri yang penuh kontroversi, yang institusinya sudah terlalu banyak masalah, dari korupsi internal hingga arogansi di lapangan. Evaluasi semua tunjangan DPR yang menggerogoti APBN tanpa manfaat nyata untuk rakyat.

Rakyat tidak akan diam. Gelombang perlawanan ini bukan lagi suara-suara terpisah. Dari kota-kota besar hingga pelosok desa, satu tuntutan kini bergema: hentikan arogansi, bersihkan rezim dari pejabat rakus, kembalikan negara untuk rakyat!

“Kalau penguasa tuli, sejarah akan berulang. Rakyat akan bergerak. Dan ketika itu terjadi, tidak ada tembok kekuasaan yang cukup tebal untuk menahan amarah ini,” ujar aktivis tersebut dengan nada bergetar.(timredaksiSF)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *