banner 728x250
Batam  

LAZ Batam Gelar Peringatan Hari Anak Nasional: Gerakan “Sehari Tanpa Gadget” Warnai Kebahagiaan Ratusan Anak di Engku Puteri

banner 120x600
banner 468x60

 

sidikfokusnews.com – Batam, 27 Juli 2025 — Alun-alun Engku Puteri, yang biasanya dipadati warga Batam untuk berolahraga pagi, berubah menjadi arena kebahagiaan anak-anak pada Minggu pagi yang cerah. Ratusan anak binaan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Batam berkumpul untuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025 dalam sebuah kegiatan yang dirancang tak sekadar seremonial, melainkan menyentuh sisi esensial dari hakikat masa kanak-kanak: bermain, belajar, dan mencipta kebersamaan.

banner 325x300

Mengusung tema nasional “Anak Hebat, Indonesia Kuat, Menuju Indonesia Emas 2045”, peringatan HAN yang diinisiasi oleh LAZ Batam ini menghadirkan semangat baru dalam cara masyarakat memandang peran anak sebagai generasi penerus bangsa. Dalam suasana yang penuh tawa dan antusiasme, anak-anak diajak melepas sejenak ketergantungan terhadap gawai melalui gerakan “Sehari Tanpa Gadget”, yang menjadi pesan utama kegiatan tersebut.

Ketua LAZ Batam, Syarif, menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan ruang aktualisasi bagi anak-anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi pengingat kolektif bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat luas tentang pentingnya memperhatikan hak-hak anak secara utuh: mulai dari hak untuk bermain, mendapat pendidikan, perlindungan, hingga partisipasi dalam kehidupan sosial.

“Anak-anak adalah cerminan masa depan bangsa. Mereka tidak boleh tumbuh dalam isolasi digital. Hari ini, kami ingin menunjukkan bahwa dunia nyata jauh lebih indah ketika mereka berinteraksi, berlari, tertawa, dan merasakan kehangatan bersama keluarga dan teman-temannya,” ungkap Syarif di tengah keramaian yang memadati area acara.

Kegiatan diawali dengan senam bersama yang penuh semangat, disusul dengan berbagai permainan tradisional seperti gobak sodor, tarik tambang, engklek, dan bakiak. Permainan-permainan ini tidak hanya menghadirkan keceriaan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebersamaan, kerja sama, dan sportifitas. Anak-anak terlihat begitu menikmati setiap momen, seolah hari itu menjadi oase di tengah rutinitas digital yang selama ini membatasi gerak tubuh dan kreativitas mereka.

Bukan hanya anak-anak yang larut dalam suasana bahagia. Para orang tua yang turut mendampingi pun merasakan dampaknya. Salah seorang ibu, Lestari (36), mengaku tersentuh melihat anaknya bisa bermain aktif tanpa ponsel di tangan. “Biasanya anak saya susah lepas dari HP. Tapi hari ini, dia bisa lari-larian, main sama teman-temannya, dan tertawa lepas. Saya merasa ini lebih dari sekadar acara, ini terapi sosial untuk anak-anak kita,” ujarnya haru.

Selain menjadi ajang rekreasi dan edukasi, peringatan Hari Anak Nasional versi LAZ Batam ini juga menekankan pentingnya kembali mengenalkan budaya lokal melalui permainan tradisional yang mulai terlupakan. Di tengah arus digitalisasi yang masif, anak-anak dikenalkan pada kekayaan warisan budaya bangsa yang menyimpan filosofi luhur tentang kerja tim, kejujuran, dan solidaritas.

Menurut pengamat pendidikan anak dan keluarga, Dr. Rini Kartikasari yang turut hadir sebagai narasumber, kegiatan semacam ini memiliki dampak jangka panjang terhadap pembentukan karakter anak. “Saat anak-anak diajak bermain secara langsung dan mengalami interaksi sosial, mereka belajar mengelola emosi, membangun empati, dan memahami nilai kolaborasi. Hal-hal ini tidak bisa diperoleh secara instan melalui layar gadget,” paparnya.

Gerakan “Sehari Tanpa Gadget” yang digaungkan oleh LAZ Batam dalam momentum HAN ini pun mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Banyak yang berharap agar kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin, tidak hanya dalam peringatan tahunan, melainkan menjadi gerakan sosial lintas komunitas dan instansi, sebagai bentuk perhatian nyata terhadap masa depan generasi muda.

Kegiatan ditutup dengan pembagian hadiah dan bingkisan kepada peserta yang mengikuti permainan dengan semangat tinggi. Namun lebih dari sekadar hadiah fisik, yang terpenting adalah pengalaman yang tertanam dalam ingatan mereka—pengalaman yang menumbuhkan keceriaan, semangat hidup sehat, dan interaksi yang penuh kasih sayang.

Hari itu, di bawah langit Batam yang cerah, anak-anak tak hanya bermain. Mereka sedang membangun harapan. Mereka sedang ditemani tumbuh sebagai pribadi tangguh yang akan memimpin Indonesia menuju 2045—sebuah Indonesia yang kuat, adil, dan beradab. Dan di balik semua itu, ada para pendamping, pendidik, dan relawan yang diam-diam terus menyalakan lentera peradaban dari hal-hal sederhana seperti tawa, peluh, dan permainan tradisional. Sebuah cara lembut namun kuat untuk berkata: masa depan dimulai dari anak-anak yang bahagia hari ini. (Nursalim Turatea).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *