sidikfokusnews.com -Batam – Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto, menegaskan pentingnya pelestarian bahasa Melayu sebagai identitas budaya masyarakat Kepulauan Riau. Menurutnya, upaya pelestarian bahasa daerah ini tidak hanya bisa bergantung pada lingkungan keluarga atau tradisi masyarakat semata, tetapi juga perlu mendapat dukungan formal melalui dunia pendidikan.
Dalam pernyataannya di ruang kerja pada 5 Juli 2023, Nuryanto menyampaikan bahwa bahasa Melayu saat ini masih memiliki posisi yang kuat dalam ranah keluarga. Namun, di sisi lain, telah terjadi pergeseran signifikan dalam penggunaannya di ranah masyarakat yang lebih luas maupun di dunia pendidikan. Pergeseran tersebut, jika dibiarkan, berpotensi melemahkan eksistensi bahasa Melayu di masa depan.
“Bahasa Melayu harus terus dilestarikan, bukan hanya di tengah masyarakat, tetapi juga harus menjadi bagian dari pembelajaran muatan lokal di sekolah. Kalau tidak ada langkah konkret, generasi muda akan semakin jauh dari bahasa ibunya,” ujar Nuryanto.
Ia menilai, peran keluarga memang sangat penting dalam menjaga keberlanjutan bahasa, tetapi tanpa penguatan di sekolah, bahasa Melayu akan kalah bersaing dengan bahasa Indonesia yang dominan dalam sistem pendidikan nasional. Karena itu, DPRD Batam mendorong adanya kebijakan pemerintah daerah untuk memasukkan bahasa Melayu ke dalam kurikulum muatan lokal, agar siswa dapat mempelajari sekaligus memahami nilai-nilai budaya yang melekat di dalam bahasa tersebut.
Lebih lanjut, Nuryanto mengingatkan bahwa bahasa Melayu bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Batam serta Kepulauan Riau. Ia berharap pelestarian bahasa ini dapat berjalan selaras dengan perkembangan zaman, tanpa kehilangan akar budaya yang menjadi jati diri masyarakat setempat.
Dengan adanya langkah strategis melalui pendidikan, diharapkan bahasa Melayu tidak hanya terjaga di lingkungan keluarga, melainkan juga hidup di ruang-ruang kelas dan menjadi bagian penting dalam kehidupan generasi muda Batam di masa mendatang.”(Redaksi).