sidikfokusnews.com-Lingga- Kepulauan Riau.– Kehadiran tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Gakkum di Pulau Beringin, Kabupaten Lingga, menjadi langkah penting dalam menangani kasus tongkang bermuatan bauksit yang terdampar di wilayah tersebut. Penanganan ini lahir dari kolaborasi erat antara Kepala Desa Laboh, Ketua HNSI Ruslan Alisan Jagat, pihak perusahaan, dan masyarakat setempat yang mengedepankan semangat gotong royong demi keselamatan ekosistem laut.
Kepala Desa Laboh menyampaikan bahwa kerja sama lintas pihak ini memastikan proses penanganan berjalan efektif dan efisien. “Tujuan utama kegiatan ini adalah keselamatan terumbu karang dan biota laut di Pulau Beringin. Dengan kolaborasi yang baik, permasalahan tongkang terdampar bisa ditangani cepat, tepat, dan terkoordinasi,” tegasnya.
Tak hanya penanganan fisik, Kementerian Lingkungan Hidup juga melakukan penelitian menyeluruh untuk menilai dampak lingkungan akibat tumpahan bauksit dari tongkang yang tenggelam di Pulau Benyek, Desa Laboh. Penelitian ini mencakup pengukuran kondisi terumbu karang, dampak tumpukan bauksit sekitar 3.800 metrik ton terhadap ekosistem laut, hingga analisis perubahan kualitas air di sekitar lokasi tenggelamnya tongkang.
“Kajian ini sangat penting untuk merumuskan langkah mitigasi dan restorasi yang tepat, agar kerusakan ekosistem laut dapat diminimalkan,” jelas Kepala Desa Laboh di Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga.
Hasil penelitian diharapkan menjadi dasar ilmiah bagi pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam memulihkan ekosistem laut serta memastikan kejadian serupa tidak terulang.”(arf-6)
