banner 728x250
Budaya  

Festival Budaya Aceh di Jakarta: Pemersatu Diaspora, Penggerak Kemandirian

banner 120x600
banner 468x60

 

sidikfokusnews.com-Jakarta.– Festival Kuliner dan Seni Budaya Aceh yang digagas Taman Iskandar Muda (TIM) bukan hanya sekadar perayaan ulang tahun ke-75 organisasi besar warga Aceh di Jabodetabek. Ajang yang digelar sejak 22 hingga 31 Agustus 2025 di Atrium Plaza Festival, Jakarta Selatan, ini menjadi titik temu diaspora Aceh dari berbagai daerah—mulai dari Batam, Sumatera, Kalimantan, hingga pulau Jawa—dalam semangat persatuan dan penguatan ukhuwah.

banner 325x300

Tokoh Aceh. Prof. Dr. Tgk.Hasanudin Yusuf Adan, MCL,.MA. Menilai festival ini memiliki makna strategis. Selain menampilkan kuliner dan seni budaya khas Aceh, kegiatan ini berpotensi menjadi sarana diplomasi budaya sekaligus mendorong kemandirian ekonomi warga Aceh di perantauan. “Festival seperti ini penting dikembangkan. Ia bukan hanya ruang nostalgia, tapi juga peluang memperkuat jejaring ekonomi dan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat Aceh di seluruh Indonesia,” ujar Prof Hasanudin.

Sambungnya, sejarahnya, Aceh memiliki peran vital bagi Indonesia. Sumbangan rakyat Aceh pada masa perjuangan kemerdekaan—mulai dari pembelian pesawat Seulawah, pendirian Radio Rimba Raya, hingga bantuan diplomasi bagi para duta besar Indonesia—menjadi bukti nyata solidaritas dan kemandirian masyarakat Aceh. Semangat itulah yang coba dihidupkan kembali melalui HUT TIM kali ini.

Ketua Panitia Ismail Rasyid menegaskan bahwa acara dipersiapkan hanya dalam dua bulan, namun mampu menghadirkan ribuan pengunjung dan tamu kehormatan, termasuk Wali Nanggroe Malik Mahmud, Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Marwan, dan Dirjen Dikti Prof. Khairul Munada. Dukungan sponsor dari berbagai BUMN dan perusahaan swasta juga menjadi bukti kuatnya kepercayaan terhadap visi besar TIM.

Ke depan, banyak pihak berharap Festival Kuliner dan Seni Budaya Aceh dapat diperluas cakupannya, baik sebagai agenda tahunan maupun ajang promosi budaya Aceh di tingkat nasional dan internasional. “Kalau ini konsisten dijalankan, Insya Allah Aceh tidak hanya mempersatukan warganya di perantauan, tetapi juga ikut memperkokoh persatuan bangsa sebagaimana dulu Aceh berdiri di garda terdepan saat Indonesia memerlukan,” ujar salah satu tokoh senior TIM.”(timredaksiSF)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *