banner 728x250

Disnakertrans Kepri gandeng BSOA: Sinergi nyata tekan pengangguran dan cetak tenaga kerja maritim handal

banner 120x600
banner 468x60

 

sidikfokusnews.com. Dompak.-Dalam upaya menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Provinsi Kepulauan Riau, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kepri menjalin kerja sama strategis dengan Batam Shipyard Offshore Association (BSOA). Kolaborasi ini difokuskan pada pelatihan dan pemagangan bagi generasi muda tempatan, khususnya di bidang keahlian pengelasan (welding), yang merupakan salah satu keterampilan inti di sektor industri maritim dan perkapalan.

banner 325x300

Program pelatihan ini bukan hanya memberikan pelajaran teoritik, tetapi juga langsung dikaitkan dengan kebutuhan riil dunia industri. Setelah dibekali pelatihan dasar keahlian pengelasan secara intensif, para peserta akan diterjunkan langsung ke lapangan untuk menjalani masa pemagangan di berbagai perusahaan galangan kapal yang tergabung dalam BSOA. Skema ini dirancang untuk menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga siap pakai dan sesuai dengan kebutuhan industri.

Kepala Disnakertrans Provinsi Kepulauan Riau, Dr. H. Diky Wijaya, M.Si., menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan contoh ideal kemitraan antara pemerintah dan pelaku usaha dalam membangun SDM lokal yang tangguh.

> “Kami sangat mengapresiasi inisiatif dan dukungan BSOA. Ini adalah bentuk nyata bahwa dunia industri tidak sekadar menjadi pengguna tenaga kerja, tetapi juga bagian dari solusi pembangunan ketenagakerjaan. Kolaborasi ini penting untuk mengurangi pengangguran dan memastikan masyarakat Kepri, khususnya generasi muda, memiliki daya saing di tengah persaingan global,” ujar Diky.

Ia menambahkan, industri perkapalan di Kepri memiliki potensi yang sangat besar untuk menyerap tenaga kerja, namun selama ini sering kali terbentur pada rendahnya tingkat keterampilan calon pekerja lokal. Karena itu, program pelatihan seperti ini dinilai sebagai langkah strategis dan sistemik dalam menyelaraskan kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan industri.

Sementara itu, BSOA sebagai asosiasi industri perkapalan terbesar di Batam menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan tenaga kerja lokal. Dengan terus memperkuat sinergi bersama pemerintah daerah, BSOA berharap dapat menjadi pelopor dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang produktif dan berkelanjutan.

Salah satu perwakilan perusahaan anggota BSOA menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan modul pelatihan berbasis kompetensi yang disesuaikan dengan standar industri internasional. Dalam proses pemagangan nanti, para peserta akan ditempatkan di berbagai divisi teknis, di bawah supervisi langsung para ahli industri, sehingga mereka bisa belajar secara langsung dan menyeluruh.

Program ini diharapkan menjadi model replikasi di berbagai sektor lain, mengingat banyak industri di Kepri yang membutuhkan tenaga kerja terampil, seperti sektor kelistrikan, permesinan, teknik sipil, dan teknologi informasi. Disnakertrans Kepri bahkan membuka kemungkinan memperluas skema pelatihan ke berbagai kabupaten/kota, terutama di daerah dengan tingkat pengangguran terbuka yang masih tinggi.

Lebih lanjut, kerja sama ini juga memiliki dasar hukum dan legitimasi yang kuat. Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja (Omnibus Law), pemerintah pusat dan daerah diberi mandat untuk membina dan mengembangkan pelatihan kerja serta pemagangan bagi tenaga kerja. Pasal-pasal dalam undang-undang tersebut menekankan pentingnya link and match antara pelatihan vokasi dengan kebutuhan pasar kerja.

Selain itu, Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional juga menjadi landasan hukum dari pelatihan berbasis kompetensi seperti yang dilakukan dalam kerja sama ini. Pemerintah daerah melalui Disnakertrans memiliki peran sentral dalam menjembatani dunia pendidikan dan industri, serta memastikan adanya sertifikasi kompetensi yang diakui secara nasional.

Kerja sama ini juga sejalan dengan kebijakan nasional mengenai pembangunan SDM unggul dan agenda reformasi ketenagakerjaan nasional yang dicanangkan dalam RPJMN 2020–2024. Salah satu fokusnya adalah mengurangi kesenjangan antara keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, termasuk dalam menghadapi era industri 4.0.

Diky berharap bahwa pelatihan pengelasan ini hanya menjadi awal dari gerakan lebih besar untuk memberdayakan putra-putri daerah. Ia menegaskan bahwa peningkatan kompetensi tenaga kerja adalah fondasi utama untuk membangun Kepri yang maju dan berdaya saing.

> “Anak-anak kita punya potensi besar. Dengan akses pelatihan yang tepat, semangat kerja yang kuat, dan dukungan dari dunia industri, saya yakin mereka bisa menjadi pilar pembangunan ekonomi daerah bahkan nasional. Kita harus terus dorong keberpihakan pada tenaga kerja lokal,” pungkasnya.

Program ini tidak hanya menjadi jembatan bagi anak-anak muda Kepri untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi juga menjadi jalan bagi terciptanya keadilan sosial dan ekonomi, di mana warga tempatan mendapatkan kesempatan yang layak di tanahnya sendiri.

Diharapkan, semangat kolaboratif antara pemerintah dan dunia usaha ini dapat berkelanjutan, hingga menjadi best practice dalam pembangunan ketenagakerjaan berbasis kompetensi di seluruh Indonesia.”(Arf)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *