sidikfokusnews.com-Bintan.— Sebuah tonggak penting dalam pembangunan sumber daya manusia terjadi di Desa Sebong Lagoi, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Untuk pertama kalinya, desa tersebut menyelenggarakan Uji Kompetensi Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (IPTL) yang diikuti oleh warga desa sendiri, dengan menggandeng PT Eleska Teklis Mandaka sebagai tim asesor profesional bersertifikasi dari Bandung.
Kegiatan ini ditutup secara resmi oleh Kepala Desa Sebong Lagoi, yang didampingi langsung oleh tim asesor dari PT Eleska Teklis Mandaka. Dalam sambutannya, Kepala Desa menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kontribusi besar para asesor dalam mengangkat potensi dan keterampilan warga desa di bidang kelistrikan. Ia menegaskan bahwa keberadaan uji kompetensi seperti ini menjadi bukti nyata bahwa desa tidak hanya menjadi objek pembangunan, tapi juga mampu menjadi subjek perubahan sosial dan ekonomi berbasis keahlian.
“Uji kompetensi ini bukan hanya tentang listrik. Ini tentang kepercayaan diri, tentang pengakuan, dan tentang masa depan warga kami. Sekarang mereka punya sertifikat yang diakui negara. Mereka siap bersaing, baik di daerah sendiri maupun di luar,” ujarnya di hadapan peserta dan perangkat desa.
Kegiatan ini menggunakan standar SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan diawasi langsung oleh asesor yang telah tersertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dalam prosesnya, para asesor melakukan asesmen menyeluruh untuk menilai sejauh mana peserta memahami dan mampu menerapkan prinsip-prinsip keselamatan, instalasi, serta pemanfaatan energi listrik yang sesuai regulasi nasional.
Salah satu peserta, Jamaludin, menyatakan kebanggaannya bisa mengikuti program ini. Ia menyampaikan bahwa pelatihan dan sertifikasi ini menjadi batu loncatan penting untuk meningkatkan taraf hidup. “Ilmu dan pengalaman ini akan kami bawa ke mana pun kami melangkah. Terima kasih kepada Kepala Desa dan seluruh pihak yang mendukung. Ini sangat berarti bagi kami,” ujarnya dengan penuh haru.
Di sisi lain, Ketua Tim Asesor PT Eleska Teklis Mandaka, M. Riana, menyatakan bahwa pelaksanaan uji kompetensi IPTL untuk warga desa secara langsung merupakan hal langka, bahkan baru pertama kali terjadi di Provinsi Kepulauan Riau.
“Biasanya kami diminta menguji pekerja perusahaan atau proyek industri. Tapi inisiatif dari pemerintah desa Sebong Lagoi ini luar biasa. Bukan hanya unik, tapi sangat progresif dan berdampak langsung pada masyarakat akar rumput. Kami harap ini menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia,” kata Riana kepada media di sela kegiatan.
Menurut pengamat kebijakan ketenagakerjaan, inisiatif seperti ini menjadi contoh konkrit bagaimana desentralisasi kewenangan dan otonomi desa bisa dimaksimalkan bukan hanya untuk infrastruktur fisik, tetapi juga pembangunan manusia. Pemerintah desa yang aktif dan progresif dalam menyediakan jalur sertifikasi keahlian—apalagi di bidang strategis seperti kelistrikan—akan membuka peluang kerja baru, menurunkan angka pengangguran desa, dan mendorong kemitraan produktif antara masyarakat dan industri.
Lebih dari sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini juga mencerminkan pendekatan bottom-up dalam pembangunan, di mana inisiatif lokal mendapat dukungan penuh dari lembaga sertifikasi nasional. Hal ini menandai babak baru peran desa sebagai aktor pembangunan yang sadar akan tantangan zaman: peningkatan daya saing SDM berbasis keahlian.
Dengan suksesnya uji kompetensi IPTL ini, Desa Sebong Lagoi tidak hanya memberi peluang baru bagi warganya, tapi juga mencatat sejarah sebagai pelopor pembangunan berbasis sertifikasi profesional di tingkat desa.
Kepedulian desa terhadap kompetensi warganya hari ini adalah investasi jangka panjang yang akan memanen hasil di masa depan—baik dalam bentuk kualitas hidup, ketahanan ekonomi keluarga, maupun reputasi desa itu sendiri di mata nasional.”(timredaksiSF)