sidikfokusnews.com-Tanjungpinang, 29 Juli 2025. — Kepulauan Riau kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. H. Abdul Razak Bin Abu Bakar bin Ali, atau yang lebih dikenal dengan gelar kehormatan Datok Sri Setia Utama, telah berpulang ke rahmatullah pada Senin, 28 Juli 2025, pukul 18.55 WIB di Rumah Sakit Umum Provinsi Raja Ahmad Tabib, Tanjungpinang, dalam usia 85 tahun (1940–2025).
Beliau adalah tokoh utama dalam pelestarian adat istiadat Melayu di Provinsi Kepulauan Riau. Sebagai Ketua Umum Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepri periode 2006–2024, almarhum memainkan peran penting dalam memperkuat identitas dan martabat budaya Melayu di tengah arus modernisasi. Sosoknya dihormati lintas generasi sebagai penjaga nilai, pengayom masyarakat, sekaligus simbol keteladanan dalam bertutur, bertindak, dan memimpin.
Menurut Sekretaris Umum Datok Wira Setia Laksana, Dr. H. Rumzi Samin, M.Si., almarhum sempat dijenguk oleh keluarga dari Singapura dalam kondisi sehat pada Jumat lalu. Namun secara mendadak, pada Ahad malam menjelang Senin (27 Juli) sekitar pukul 22.05 WIB, kondisi beliau memburuk dan segera dilarikan ke rumah sakit. Meski telah mendapatkan penanganan medis terbaik, Allah SWT berkehendak lain. Almarhum wafat dengan tenang pada malam harinya.
Kepergian almarhum menggugah rasa kehilangan dari berbagai tokoh masyarakat dan lembaga adat. Ungkapan duka cita datang dari Datok Huzrin Hood, salah satu tokoh sentral perjuangan Kepri, serta dari jajaran LAM Kepri di bawah pimpinan Ketua Umum Datok Al Hafiz, S.E.
Ketua Umum Kekerabatan Keluarga Kepulauan Anambas, Dr. Azwardi, S.E., M.M., turut menyampaikan belasungkawa mendalam:
“Kami kehilangan sosok ayah, pemimpin, dan guru adat. Sosok beliau adalah teladan dalam berpikir, bersikap, dan bertindak. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah beliau, menerangi alam kuburnya, dan menempatkan beliau di surga-Nya yang tertinggi. Kepada keluarga besar yang ditinggalkan, semoga diberikan kesabaran dan keikhlasan. Al-Fatihah.”
Pelepasan jenazah almarhum dijadwalkan pada Selasa, 29 Juli 2025 / 4 Safar 1447 H, pukul 10.00 WIB, dari Rumah Duka di Jalan Rumah Sakit, Tanjungpinang, menuju Masjid Agung Al-Hikmah untuk dishalatkan menjelang waktu Dzuhur. Setelah itu, jenazah akan dimakamkan di TPU Taman Bahagia, Bukit Cermin, yang menjadi tempat peristirahatan terakhir beliau.
Semasa hidupnya, H. Abdul Razak bukan hanya seorang tokoh adat, tetapi juga tokoh moral, religius, dan pendamai sosial. Kiprahnya dalam dakwah sosial, pendidikan, dan revitalisasi adat menjadi warisan intelektual dan spiritual yang tak ternilai. Ia memperjuangkan pentingnya adat bukan sekadar simbol seremonial, tetapi sebagai suluh peradaban yang mampu menuntun arah pembangunan masyarakat.
Dalam banyak kesempatan, beliau menekankan, “Adat adalah pagar kehidupan, bukan sekadar kenangan.” Pesan ini kini menjadi warisan yang melekat kuat bagi generasi penerus.
Almarhum dikenal juga atas perannya dalam forum adat nasional, membawa nama Kepulauan Riau dan Melayu ke pentas Indonesia dan Asia Tenggara. Ia memperjuangkan agar nilai-nilai lokal tidak tergerus oleh zaman, tetapi tetap kontekstual dalam kebijakan publik, sistem pendidikan, hingga perencanaan tata ruang wilayah.
Kehilangan ini tidak hanya dirasakan oleh keluarga dan kerabat, tetapi oleh seluruh masyarakat Melayu di Kepulauan Riau. Sosok H. Abdul Razak telah menjadi ruh dari semangat budaya yang menjaga marwah dan harga diri masyarakat di tengah pergolakan zaman.
Semoga Allah SWT menerima semua amal jariyah beliau, mengampuni segala dosa dan kesalahan, serta menempatkannya di sisi-Nya yang paling mulia. Kepada keluarga besar, masyarakat adat, dan seluruh rakyat Kepri yang ditinggalkan, semoga diberikan kekuatan, ketabahan, dan ilham untuk melanjutkan cita-cita luhur yang telah beliau tanamkan. Kami Redaksi sidikfomusnews.com ikut Bela sungkawa yang sedalam-dalamnya.
Lahul Fatihah.”(Arf)