banner 728x250

Menggugah Semangat Melayu, Seminar Internasional “Bintan Jantung Negeri Melayu” Siap Digelar di Tanjungpinang

banner 120x600
banner 468x60

 

sidikfokusnews.com.Tanjungpinang.-Upaya merawat sejarah dan kebesaran peradaban Melayu kembali digelorakan. Kali ini, melalui Seminar Internasional bertajuk “Membangkitkan Kembali Semangat; Bintan Jantung Negeri Melayu” yang akan diselenggarakan pada Selasa, 8 Juli 2025, di Lantai 1 Gedung Satu Gurindam – Ismeth Abdullah, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Dompak, Tanjungpinang.

banner 325x300

Seminar ini diprakarsai oleh Majelis Solidaritas Indonesia (MSI) Kepulauan Riau, bekerja sama dengan Yayasan Majelis Amanah Warisan Bintan dan UMRAH. Tokoh sentral Melayu lintas negara turut dilibatkan, dengan narasumber berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Salah satu tokoh penggagas sekaligus pengundang dalam kegiatan ini adalah Dato’ Huzrin Hood, yang dikenal sebagai pejuang kultural dan pemangku warisan sejarah Melayu di Kepulauan Riau.

Kegiatan ini akan diawali dengan deklarasi bersama dari para pemangku dan pemerhati Kesultanan Melayu. Seminar ini menjadi momen penting untuk menyuarakan kembali kepedulian terhadap nilai-nilai sejarah, kebudayaan, dan akar identitas masyarakat Melayu yang berakar kuat di Bintan dan sekitarnya. Tidak hanya menjadi forum diskusi, seminar ini juga menjadi ruang refleksi dan pengingat atas warisan peradaban besar yang hari ini justru terancam oleh kelalaian kolektif dan pembangunan yang abai terhadap sejarah.

Salah satu isu yang mencuat dan diperkirakan akan menjadi sorotan diskusi ialah kondisi Komplek Makam Tok Bujok di Bukit Bijana, Teluk Bintan. Makam ini merupakan situs penting yang menyimpan jejak awal berdirinya Kerajaan Bentan pada tahun 1060 Masehi. Di kompleks tersebut terdapat lima makam utama, yaitu makam Asya Arya atau Shah Beram Shah, pendiri Kerajaan Bentan; makam Raja Bungsu dan Ratu Iskandar Shah (Tok Bujok), dua anak beliau; serta makam Arya Bupala dan Indra Bupala, yang dikenal sebagai dwitunggal perdana menteri kerajaan masa itu.

Merawat, kompleks makam yang sarat nilai sejarah ini dalam kondisi memprihatinkan dan terbengkalai. Sejumlah pemerhati sejarah menuturkan bahwa pada kunjungan terakhir ke lokasi pada tahun 2016, kondisi makam terlihat tidak terawat, tanpa penanda yang layak, serta dikelilingi oleh semak dan potensi ancaman pembangunan. Kini, kekhawatiran publik semakin menguat setelah muncul kabar tentang rencana pembangunan bendungan di kawasan Teluk Bintan yang berpotensi menenggelamkan situs tersebut.

Nazar Machmud, pemerhati sejarah, menyatakan keprihatinannya atas potensi hilangnya peninggalan berharga tersebut. Menurutnya, apabila makam-makam tua itu benar-benar hancur karena proyek pembangunan, maka akan disusul oleh hancurnya kebesaran sejarah masa lalu Kepulauan Riau, khususnya Bintan, yang sejatinya adalah nadi peradaban Melayu di Nusantara.

“Hancurnya makam-makam tua itu akan segera disusul hancurnya kejayaan sejarah masa lalu Kepri,” ujar Nazar tegas.

 

Seminar ini bukan sekadar ajang intelektual akademik, namun juga menjadi wadah konsolidasi moral untuk membangun kesadaran sejarah kolektif. Dalam konteks ini, Bintan tidak hanya dilihat sebagai bagian geografis dari Provinsi Kepulauan Riau, tetapi sebagai jantung sejarah Melayu yang menyimpan ingatan panjang atas kekuasaan, perdagangan, serta kebudayaan maritim yang memengaruhi kawasan Asia Tenggara.

Momen ini juga menjadi ajakan terbuka kepada generasi muda, pengambil kebijakan, dan semua elemen masyarakat untuk tidak abai terhadap warisan leluhur. Ketika modernisasi bergerak tanpa kompas sejarah, maka yang hilang bukan hanya batu nisan atau nama tempat, tetapi juga identitas dan jati diri bangsa.

Dengan adanya seminar internasional ini, harapannya semakin banyak pihak yang tersentuh untuk ikut serta menjaga dan mengangkat kembali nilai-nilai sejarah Melayu yang telah lama tertimbun diam. Bintan bukan hanya saksi sejarah, tapi juga penjaga denyut jantung warisan kebudayaan Melayu yang luhur.” (Redaksi SP)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *