banner 728x250

Harapan Besar untuk Pekajang: Dermaga sebagai Simbol Konektivitas dan Kesejahteraan

banner 120x600
banner 468x60

 

sidikfokusnews.com. Pulau Pekajang._Sebuah wilayah terluar di Kabupaten Lingga, menyimpan potensi besar dari laut dan darat yang selama ini belum tergarap secara optimal. Kini, harapan baru mulai mengemuka seiring dengan rehabilitasi dermaga yang sedang dirancang sebagai pintu gerbang konektivitas dan kemajuan. Dalam kunjungannya ke wilayah tersebut, Kadis Perhubungan Provinsi Kepri bapak Junaidi, SE., MH., menyampaikan pandangan strategis mengenai masa depan Desa Pekajang, seraya menegaskan pentingnya kesiapan masyarakat dalam memanfaatkan peluang pembangunan yang ada.

banner 325x300

Junaidi menyebut bahwa masyarakat Pekajang harus melihat keberadaan perintis laut bukan hanya sebagai alat transportasi semata, tetapi juga sebagai sarana penting dalam memperkenalkan potensi lokal kepada dunia luar—terutama kepada pemerintah Kabupaten Lingga, Kota Tanjungpinang, hingga tingkat Provinsi Kepulauan Riau. Menurutnya, setiap hasil bumi maupun laut yang dimiliki Pekajang, jika dikelola dengan semangat menjaga kearifan lokal dan ditopang dengan perencanaan yang matang, bisa menjadi modal utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat tempatan.

Lebih dari sekadar infrastruktur, dermaga Pulau Pekajang memiliki nilai strategis yang sangat tinggi. Rehabilitasi dermaga ini tidak hanya memperbaiki fisik pelabuhan, tetapi juga memperkuat konektivitas global dalam arti luas—menghubungkan Pekajang dengan jalur perdagangan, akses pelayanan publik, serta mobilitas manusia dan barang yang lebih efisien. Ini menjadi selaras dengan cita-cita pemekaran wilayah Kabupaten Lingga, di mana salah satu tujuannya adalah memberikan ruang yang lebih besar bagi Pekajang untuk tumbuh dan berkembang secara mandiri dengan pemerintahan desa yang kuat.

Dalam konteks ini, Junaidi menegaskan pentingnya sosok kepala desa Pekajang untuk memainkan peran strategis. “Kades Pekajang harus mampu berpikir cerdas, cermat, dan tepat dalam merancang kebijakan untuk kepentingan masyarakatnya,” ujarnya. Ia meyakini, bila potensi lokal dapat diintegrasikan dengan visi pembangunan yang terstruktur, maka Pekajang tidak hanya akan dikenal sebagai wilayah perbatasan, tetapi menjadi simpul pertumbuhan baru di Kepri.

Ia juga memastikan bahwa dermaga Pulau Pekajang akan menjadi salah satu prioritas utama dalam pembicaraan dengan pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, khususnya Gubernur Ansar Ahmad. Junaidi melihat komitmen gubernur cukup kuat dalam menyentuh wilayah-wilayah perbatasan, dan tinggal bagaimana masyarakat tetap sabar dan percaya terhadap proses yang tengah berjalan.

Proses rehabilitasi dermaga memang tidak bisa instan. Ia membutuhkan tahapan perencanaan, anggaran, dan eksekusi yang bertahap. Namun, menurut Junaidi, yang terpenting adalah masyarakat tetap menjaga harapan dan terus memperkuat modal sosialnya—yaitu semangat gotong royong, pelestarian budaya lokal, dan komitmen untuk membangun dari bawah.

Pekajang adalah simbol bagaimana daerah terpencil bukan berarti terpinggirkan. Dengan pendekatan pembangunan yang partisipatif dan berkelanjutan, serta kepemimpinan lokal yang progresif, Pekajang bisa menjadi contoh keberhasilan pembangunan berbasis potensi lokal. Dermaga yang direhabilitasi bukan sekadar proyek fisik, tetapi cerminan arah baru: membuka Pekajang kepada peluang-peluang ekonomi, budaya, dan sosial yang lebih luas.

Semoga momentum ini benar-benar menjadi tonggak perubahan bagi masyarakat Pekajang, dari wilayah ujung menjadi wilayah unggul, dari keterisolasian menuju konektivitas yang membanggakan.” (Redaksi SP)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *