sidikfokusnews.com – Batam – Di tengah padatnya aktivitas masyarakat perkotaan, semangat untuk tetap menjaga ikatan ruhani dan persaudaraan terus tumbuh dalam lingkungan PMB Batam Kota. Melalui agenda Doa Bersama dan Silaturahmi yang digelar pada Kamis malam, 27 November 2025, para anggota kembali dipertemukan dalam suasana yang penuh kekhidmatan, kebersamaan, dan keikhlasan.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 19.30 WIB tersebut berlangsung di Masjid An Nur Villa Pesona Asri dan Marbella 2. Rangkaian acara diisi dengan pembacaan Surah Yasin dan doa bersama, sebagai ikhtiar spiritual untuk memohon keberkahan, keselamatan, serta kekuatan dalam menjalankan amanah dakwah. Setelahnya, suasana silaturahmi semakin hangat dengan jamuan makan malam sederhana berupa nasi kotak yang disiapkan bagi seluruh peserta.
Undangan resmi kegiatan ini disampaikan oleh Sekretaris PMB Batam Kota, Agus Mulyadi, yang mengajak seluruh anggota untuk melapangkan waktu demi hadir dalam majelis yang sarat nilai ibadah tersebut. Dukungan penuh juga datang dari Ketua PMB Batam Kota, Ustadz Robi Kurniawan, MA, yang menaruh harapan besar agar forum seperti ini menjadi penguat hati dan perekat persatuan di tengah tantangan dakwah yang semakin kompleks.
Menjelang pelaksanaan kegiatan, dinamika komunikasi di antara para anggota menunjukkan potret kesungguhan yang beragam. Sejumlah anggota menyampaikan izin karena harus menjalankan tugas pekerjaan, termasuk mereka yang dijadwalkan masuk pada shift malam. Di saat yang sama, beberapa anggota lain mengabarkan tengah dalam perjalanan dari berbagai penjuru kota. Semua itu mencerminkan realitas bahwa para pegiat dakwah juga bergulat dengan tanggung jawab keluarga dan profesi, tanpa meninggalkan ikatan keumatan.
Adab tetap menjadi ruh dalam setiap komunikasi. Permohonan izin disampaikan dengan penuh kesantunan kepada para kiai dan sepuh. Tidak ada kesan terburu-buru atau mengabaikan etika. Justru di sanalah terlihat bahwa dakwah tidak hanya berbicara tentang ilmu, tetapi juga tentang bagaimana adab dijaga dalam setiap langkah.
Sebuah peristiwa kecil pada malam itu turut memperlihatkan kuatnya nilai kejujuran dan tanggung jawab di tengah kebersamaan. Seorang anggota melaporkan bahwa bingkisan nasi yang diterimanya tertukar dengan pakaian miliknya. Dengan penuh kerendahan hati, ia memohon maaf atas kekeliruan tersebut dan meminta informasi kepada seluruh yang hadir, barangkali ada yang kehilangan. Tidak ada kecurigaan, tidak ada kegaduhan. Yang tampak justru sikap saling percaya yang tumbuh secara alami.
Bagi lingkungan PMB, pertemuan seperti ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan ruang pembinaan batin. Di dalamnya tertanam nilai keikhlasan, kesabaran, kejujuran, serta kepedulian sosial. Dakwah tidak dipersempit pada mimbar dan ceramah, tetapi diwujudkan dalam sikap-sikap sederhana yang mencerminkan akhlak mulia.
Di tengah kehidupan masyarakat Batam yang bergerak cepat dengan berbagai tuntutan, kegiatan Doa Bersama dan Silaturahmi ini menjadi pengingat bahwa kekuatan umat bukan semata terletak pada banyaknya aktivitas, tetapi pada kokohnya persaudaraan yang dirawat dengan doa dan keikhlasan.
Melalui forum ini, para anggota diharapkan semakin dikuatkan dalam niat, semakin dirapatkan dalam barisan, serta semakin kokoh dalam mengemban amanah dakwah. Sebab dakwah yang panjang usia bukanlah yang dibangun oleh ambisi, melainkan yang tumbuh dari hati yang ikhlas, persaudaraan yang tulus, dan doa-doa yang terus dipanjatkan bersama.
(Redaksi).
