sidikfokusnews.com. Jakarta.— Forum Bela Negara Republik Indonesia (FBN RI) Provinsi Kepulauan Riau resmi mengumumkan penundaan jadwal pelantikan pengurus DPW, dari rencana awal 29 November 2025 menjadi Sabtu, 27 Desember 2025. Keputusan ini diambil setelah pimpinan FBN Kepri melakukan koordinasi intensif dengan jajaran Kementerian Pertahanan RI dan Dewan Pengurus Pusat (DPP) FBN RI di Jakarta.
Keputusan disampaikan langsung oleh Ketua DPW FBN Kepri, Fisman F. Gea, usai menghadiri pertemuan strategis bersama jajaran Direktorat Bela Negara serta Direktur Jenderal Potensi Pertahanan dan Bela Negara Kemenhan RI pada 26 November 2025.
Menurut Fisman, penundaan pelantikan bukan sekadar perubahan teknis, melainkan bagian dari penyesuaian jadwal pejabat tingkat tinggi yang akan hadir pada acara tersebut. Kementerian Pertahanan memberikan arahan agar agenda pelantikan disusun dengan matang dan diselaraskan dengan agenda VVIP demi menjaga marwah organisasi dan efektivitas kegiatan.
“Keputusan ini strategis dan harus dipatuhi seluruh pengurus. Pelantikan akan dibuat lebih besar, lebih tertib, dan lebih terkoordinasi,” ujar Fisman dalam keterangan resminya.
Dengan perubahan jadwal tersebut, seluruh koordinator dan seksi panitia pelantikan diminta:
Menyesuaikan kembali timeline persiapan masing-masing,
Melakukan konsolidasi internal untuk menyusun target baru,
Meningkatkan koordinasi lintas-seksi sesuai arahan Ketua DPW,
Menjaga disiplin, soliditas, serta komitmen hingga hari pelaksanaan.
Keputusan ini bersifat resmi dan mengikat, menjadi pedoman utama bagi seluruh panitia.
Dukungan Penasehat: Rekomendasi Lokasi Baru dan Hadiah untuk Pengurus
Penasehat DPW FBN RI Kepri, David Tan, yang turut hadir dalam pertemuan dengan Kemenhan, memberikan dukungan signifikan. Ia menyarankan agar pelantikan dialihkan ke Alun-Alun Engku Putri, lokasi representatif yang mampu menampung massa besar. Ia juga menyampaikan komitmen mendatangkan artis nasional sebagai “hadiah” untuk pengurus FBN Kepri.
Dukungan ini dinilai sebagai bentuk keberpihakan pada upaya memperkuat citra FBN Kepri sebagai organisasi strategis yang menaungi aktivitas Bela Negara di daerah.
Penegasan Etika Komunikasi Internal: Menjaga Marwah dan Profesionalitas
Selain pengumuman penundaan pelantikan, FBN Kepri juga mengeluarkan penegasan resmi mengenai tata tertib penggunaan grup WhatsApp internal, menyusul munculnya konten-konten yang dianggap tidak relevan dan berpotensi mengganggu konsolidasi organisasi.
Beberapa poin penting yang ditegaskan:
1. Grup WhatsApp adalah Media Komunikasi Resmi
Grup hanya digunakan untuk:
Informasi internal organisasi,
Koordinasi kegiatan,
Pengumuman resmi,
Arahan Ketua, Sekretaris, dan koordinator,
Informasi strategis terkait program Bela Negara.
Konten di luar itu dinyatakan tidak diperbolehkan.
2. Larangan Mengirim Konten Non-Relevan
Diblokir mulai hari ini:
Meme, humor, atau candaan,
Berita hoaks atau informasi tanpa verifikasi,
Video/berita tidak terkait Bela Negara,
Forward random dari grup lain,
Muatan politik praktis atau gosip pribadi.
3. Wajib Sertakan Sumber Resmi
Setiap informasi yang dibagikan harus jelas sumbernya untuk mencegah:
Salah paham,
Bias informasi,
Kekhawatiran antaranggota.
4. Etika Komunikasi
Anggota diwajibkan:
Menggunakan bahasa sopan dan efektif,
Menghindari spam atau pesan beruntun,
Tidak menyerang atau menyindir pihak mana pun.
“Sebagai organisasi Bela Negara, kedisiplinan harus tercermin dari tutur dan sikap,” tegas Fisman.
Komitmen FBN Kepri: Tertib Organisasi, Kuatkan Program Bela Negara
Penundaan pelantikan dan pengetatan etika komunikasi dipandang sebagai upaya memperkuat konsolidasi internal menjelang agenda besar pada akhir tahun. FBN Kepri menegaskan bahwa seluruh keputusan diambil demi menjaga kredibilitas organisasi dan mempersiapkan pengurus agar siap menghadapi mandat-mandat strategis dari pusat.
Dengan jadwal baru pada 27 Desember 2025, panitia diharapkan mampu menghadirkan pelantikan yang lebih profesional, meriah, serta sejalan dengan visi besar Kementerian Pertahanan RI dalam membangun kesadaran Bela Negara di Kepulauan Riau.
FBN Kepri berkomitmen menjaga disiplin, marwah, dan integritas organisasi — dimulai dari cara berkomunikasi, cara bekerja, dan cara menampilkan diri kepada publik.
[ arf-6 ]

















