banner 728x250
Batam  

Setiap Masa Ada Orangnya, Setiap Orang Ada Masanya”

banner 120x600
banner 468x60

Oleh : Dr. Nursalim,M.Pd,.
Ketua APEBSKID (Afiliasi, Pengajar, Penulis, bahasa, Sastra, Budaya, Seni dan Desain)      Kepri. Serukan Kebesaran Jiwa dalam Pergantian Kepemimpinan

Batam – Di tengah dinamika sosial dan pergantian kepemimpinan di berbagai lini kehidupan masyarakat, Ketua Asosiasi Pengembang Ekonomi dan Budaya Sosial Kepulauan Indonesia Daerah (APEBSKID) Provinsi Kepulauan Riau, Dr. Nursalim, M.Pd, menyampaikan refleksi mendalam tentang makna pergiliran zaman dan pentingnya kebesaran jiwa dalam menerima perubahan. Dalam tulisannya berjudul “Setiap Masa Ada Orangnya”, Nursalim mengingatkan bahwa kehidupan, termasuk kepemimpinan, memiliki siklus dan waktunya masing-masing.

banner 325x300

“Setiap orang ada masanya, dan setiap masa ada orangnya,” tulis Nursalim dengan nada filosofis. Menurutnya, peribahasa itu bukan sekadar ungkapan bijak, tetapi realitas yang mencerminkan hukum kehidupan. Ada waktu seseorang berada di puncak dan disanjung, namun ada pula masa ketika ia harus menepi untuk memberi ruang kepada generasi berikutnya.

“Tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk kekuasaan, jabatan, dan popularitas. Yang berganti bukan hanya orang, tetapi juga zaman. Cara berpikir, gaya hidup, dan pola kepemimpinan terus berubah mengikuti arus waktu,” ungkapnya.

Ia menekankan bahwa kebijaksanaan seorang pemimpin bukan diukur dari seberapa lama ia memegang jabatan, tetapi dari kemampuannya menempatkan diri sesuai dengan zamannya. Pemimpin yang arif, menurut Nursalim, adalah mereka yang mampu menerima giliran hidup dengan lapang dada—menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab ketika dipercaya, dan memberi dukungan dengan tulus ketika waktunya berakhir.

Lebih jauh, akademisi yang juga dikenal sebagai pemerhati kebudayaan ini menyoroti bahwa keberhasilan seseorang tidak semata karena kemampuan pribadi, melainkan karena kehendak Tuhan yang menempatkan setiap insan pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, katanya, keikhlasan dan kerendahan hati adalah dua hal penting yang harus melekat pada siapa pun yang pernah diberi tanggung jawab besar.

“Ketika masa itu datang, jalankanlah dengan penuh tanggung jawab. Namun ketika masa itu berlalu, berlapang dadalah, karena akan datang generasi baru yang meneruskan perjuangan. Kebesaran jiwa seorang pemimpin sejati terlihat dari kemampuannya menyerahkan tongkat estafet dengan senyum, bukan dengan keluhan,” tulis Nursalim dalam refleksinya.

Menurutnya, sejarah telah membuktikan bahwa peradaban besar tumbuh karena adanya kesinambungan generasi. Yang tua memberi teladan dan kebijaksanaan, sementara yang muda membawa semangat dan pembaruan. Namun ia mengingatkan, keseimbangan itu akan terganggu bila generasi terdahulu enggan melepaskan peran, sementara generasi muda tergesa menggantikan tanpa kesiapan moral dan intelektual.

“Jika yang tua tak rela melepaskan dan yang muda tergesa menggantikan, maka akan lahir konflik yang menghambat kemajuan,” tulisnya mengingatkan.

Melalui pesannya itu, Nursalim menyerukan pentingnya kesadaran kolektif untuk memahami waktu dan peran masing-masing. Ia mengajak semua pihak untuk tidak mengukur nilai diri dari lamanya kekuasaan, tetapi dari manfaat yang ditinggalkan setelah masa pengabdian berakhir.

“Hidup adalah giliran. Hari ini mungkin giliran kita, besok giliran orang lain. Maka jangan sombong ketika diberi peran, dan jangan kecewa ketika peran itu diambil. Sebab dalam skenario Tuhan, setiap orang punya waktu bersinar, dan setiap masa punya tokoh yang dititipkan untuk menjaga keseimbangan kehidupan,” pungkasnya.

Pesan moral yang disampaikan Dr. Nursalim mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan di Kepulauan Riau. Banyak yang menilai refleksi tersebut relevan dengan situasi sosial dan dinamika kepemimpinan di daerah saat ini—di mana semangat regenerasi dan penghargaan terhadap perbedaan pandangan menjadi kunci utama bagi keberlanjutan pembangunan sosial dan budaya di Kepri.

“Redaksi

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *