Oleh: Dr. Nursalim, M.Pd.
Ketua Afiliasi Pengajar, Penulis Bahasa, Sastra, Budaya, Seni, dan Desain Provinsi Kepulauan Riau.
Batam.— Di balik gemuruh ombak dan deru mesin industri migas dunia, ada kisah luar biasa dari seorang anak bangsa bernama Arjun, putra Turatea asal Jeneponto, Sulawesi Selatan. Ia kini menjadi bagian dari tim yang bekerja di atas kapal raksasa jenis drillship yang beroperasi di lepas pantai Meksiko salah satu kapal pengebor laut dalam paling canggih di dunia.
Kapal ini bukan kapal biasa. Dengan struktur menjulang tinggi, dek luas, dan menara pengebor yang megah, drillship tersebut merupakan jantung dari operasi eksplorasi minyak bumi di perairan dalam Samudra Atlantik. Di atas kapal inilah, Arjun bersama para profesional dari berbagai negara bekerja siang dan malam menembus perut bumi dari dasar laut, demi menghadirkan energi yang menggerakkan dunia.
“Setiap kali matahari terbit di tengah laut, saya selalu teringat kampung halaman di Turatea,” ujar Arjun dalam pesan singkatnya kepada rekan-rekannya di Indonesia. “Saya bekerja bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk keluarga dan kebanggaan bangsa.”
Arjun memulai perjalanan panjangnya lebih dari satu dekade lalu. Dari kampung sederhana di Jeneponto, ia berani merantau ke berbagai penjuru dunia—Irak, Rusia, Brasil, Amerika Serikat, Mauritania di Afrika, hingga Malaysia dan India. Setiap tempat menjadi sekolah kehidupan yang membentuk karakternya: pekerja keras, pantang menyerah, dan tetap rendah hati.
Kini, bekerja di kapal drillship Meksiko, Arjun tak hanya berhadapan dengan tantangan alam, tetapi juga dengan tanggung jawab besar di bidang teknologi tinggi. Kapal ini beroperasi 24 jam nonstop, menuntut ketelitian dan disiplin luar biasa dari seluruh awaknya. “Keselamatan dan ketepatan adalah hukum utama di sini,” katanya. “Satu kesalahan kecil bisa berarti kehilangan besar.”
Bekerja di tengah laut lepas memang bukan perkara mudah. Jarak dengan daratan bisa mencapai ratusan kilometer. Cuaca ekstrem, badai laut, dan gelombang tinggi sering menjadi teman sehari-hari. Namun bagi Arjun, semua itu bukan penghalang. “Saya selalu berdoa setiap kali shift dimulai. Doa adalah jangkar batin di tengah samudra,” ucapnya dengan lirih.
Keberadaan Arjun di proyek besar energi dunia ini menjadi simbol bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing di kancah global. Dari tanah Turatea yang penuh nilai kearifan, ia membawa semangat kerja keras dan kejujuran ke panggung industri internasional. Ia adalah potret nyata bagaimana tekad dan doa bisa membawa seseorang menembus batas geografis dan sosial.
Kisah Arjun di kapal drillship Meksiko bukan hanya cerita tentang pekerjaan, melainkan tentang keberanian bermimpi besar dari tempat yang kecil. Ia membuktikan bahwa dari tepi pantai Sulawesi, semangat seorang anak bangsa bisa menjangkau samudra dunia.
Redaksi

















