banner 728x250
Batam  

Dr. Nursalim Tinggi, M.Pd: Sosok Rendah Hati yang Menyatukan Dakwah, Media, dan Literasi di Batam

banner 120x600
banner 468x60

sidikfokusnes.com – Batam.
Di tengah kemajuan zaman dan derasnya arus informasi digital, hadir sosok yang tenang namun berpengaruh besar dalam dunia dakwah, pendidikan, dan media di Kota Batam. Ia adalah Dr. Nursalim Tinggi, M.Pd, seorang akademisi, jurnalis, dan tokoh masyarakat yang kini dipercaya memegang amanah penting sebagai Ketua Bidang Penerbitan dan Media Massa Persatuan Muballigh Kota Batam (PMB) periode 2025–2030.

Penunjukan ini bukan hal yang mengejutkan. Dr. Nursalim, M. Pd dikenal sebagai pribadi yang konsisten menebarkan nilai-nilai dakwah dan literasi melalui tulisan serta pemberitaan yang menyejukkan. Dengan gaya bicara yang santun dan pemikiran yang jernih, ia meyakini bahwa dakwah di era modern tidak hanya dilakukan dari mimbar ke mimbar, tetapi juga melalui media massa dan tulisan yang mampu menjangkau hati masyarakat luas.

banner 325x300

Dalam wawancara singkat, beliau menuturkan bahwa media memiliki peran besar dalam memperkuat dakwah yang meneduhkan. “Melalui berita yang baik dan bermanfaat, kita bisa membimbing umat tanpa harus menggurui. Dakwah bisa lewat tulisan, lewat narasi yang membawa pencerahan,” ujar Dr. Nursalim dengan penuh keyakinan.

Selain aktif di PMB, kiprah Dr. Nursalim juga terlihat dalam berbagai organisasi penting di tingkat provinsi. Ia dipercaya sebagai Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, organisasi yang menaungi para jurnalis digital dan berkomitmen menjaga profesionalisme serta integritas pemberitaan di tengah derasnya informasi yang beredar. Di bawah kepemimpinannya, IWO Indonesia Kepri menjadi ruang bagi wartawan untuk belajar, berdiskusi, dan memperkuat peran media sebagai pilar keempat demokrasi yang beretika.

Tidak berhenti di dunia jurnalistik, Dr. Nursalim juga memimpin Afiliasi Pengajar Penulis Bahasa, Sastra, Budaya, Seni, dan Desain (APEBSKID) Provinsi Kepulauan Riau. Melalui organisasi ini, ia mengajak para pendidik dan penulis untuk terus menumbuhkan semangat literasi serta menjaga kekayaan budaya, khususnya bahasa Melayu sebagai warisan luhur masyarakat Kepulauan Riau. Ia sering menekankan bahwa bahasa adalah cermin jati diri bangsa dan alat pemersatu masyarakat.

Selain itu, Dr. Nursalim juga menjabat sebagai Ketua Fahmi Tamami Kota Batam, sebuah forum silaturahmi para ta’mir masjid dan mushalla. Di bawah kepemimpinannya, organisasi ini terus aktif memperkuat ukhuwah antarumat dan mendorong dakwah yang moderat, santun, serta berpijak pada ajaran buya HAMKA. Ia percaya bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pembinaan umat dan tempat membangun persaudaraan.

Meski memegang banyak jabatan, Dr. Nursalim tetap tampil sederhana. Ia lebih suka bekerja dalam diam, membiarkan hasilnya berbicara. Sosoknya dikenal sebagai pemersatu, bukan pencari sorotan. Ia menganggap setiap amanah yang diberikan bukan kehormatan pribadi, melainkan tanggung jawab untuk memberi manfaat bagi masyarakat. “Selama bisa menulis dan berbicara dengan niat baik, kita bisa berdakwah di mana pun, kapan pun,” tuturnya dengan rendah hati.

Melalui tangan dan pikirannya, Dr. Nursalim membuktikan bahwa dakwah tidak selalu harus lantang, tetapi bisa lembut dan menenangkan. Ia menjadikan pena dan media sebagai jalan dakwah yang menyentuh nurani, menyebarkan pesan kebaikan, dan mempererat persaudaraan umat.

Kini, di tengah kesibukannya mengemban berbagai tugas, Dr. Nursalim tetap berkomitmen untuk membimbing masyarakat melalui berita, tulisan, dan kegiatan literasi. Ia percaya bahwa pencerahan umat dimulai dari kata yang baik, dari informasi yang benar, dan dari niat yang tulus untuk membangun.

Sosoknya menjadi contoh nyata bahwa dakwah, media, dan literasi bisa berjalan seiring menyatu dalam satu tujuan: membangun masyarakat yang cerdas, berakhlak, dan penuh kasih.
(Redaksi)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *