banner 728x250
Berita  

Mulai 1 Oktober 2025, Deklarasi Kedatangan Penumpang Wajib Lewat Aplikasi All Indonesia

banner 120x600
banner 468x60

sidikfokusnews.com-Jakarta.— Pemerintah Republik Indonesia secara resmi meluncurkan Aplikasi All Indonesia, sebuah sistem deklarasi kedatangan penumpang internasional terpadu yang kini menjadi satu-satunya platform resmi di seluruh bandara dan pelabuhan Indonesia. Sejak 1 Oktober 2025, setiap penumpang yang tiba dari luar negeri wajib mengisi deklarasi kedatangan melalui aplikasi ini.

All Indonesia merupakan hasil integrasi layanan dari keimigrasian, kepabeanan, kesehatan, dan karantina dalam satu sistem yang dapat diakses melalui laman allindonesia.imigrasi.go.id maupun aplikasi mobile di Google Playstore dan App Store. Deklarasi dapat diisi mulai tiga hari sebelum kedatangan, memberikan kemudahan bagi penumpang untuk menyiapkan dokumen lebih awal.

banner 325x300

Aplikasi ini dirancang untuk menyederhanakan prosedur kedatangan, meningkatkan kenyamanan, serta memberikan pengalaman perjalanan yang lebih cepat, aman, dan efisien.

Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pentingnya kesan pertama bagi wisatawan mancanegara yang tiba di Indonesia.

“Impresi pertama seseorang terhadap negara sering kali menentukan impresi terakhirnya. Karena itu, jika kita ingin wisatawan memiliki kesan positif dan ingin kembali ke Indonesia, pelayanan di pintu masuk harus benar-benar optimal,” ujarnya.

AHY menambahkan bahwa peluncuran aplikasi ini merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). “Inisiatif ini bukan sekadar proyek pencitraan, tetapi kebutuhan mendasar yang dapat menjadi game changer bagi kemajuan Indonesia,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto menyampaikan bahwa peluncuran All Indonesia merupakan lompatan besar dalam reformasi pelayanan publik.

“Penumpang kini cukup mengisi satu deklarasi untuk semua keperluan. Proses pemeriksaan menjadi lebih singkat, bahkan bisa langsung menggunakan autogate imigrasi. Tanpa aplikasi ini, pemeriksaan harus dilakukan secara manual, yang tentu akan memakan waktu lebih lama,” jelasnya.

Agus juga menjelaskan bahwa All Indonesia telah terhubung dengan corridor gate, sistem pemeriksaan biometrik otomatis bagi penumpang WNI prioritas seperti lansia, difabel pengguna kursi roda, dan anak tanpa pendamping. Melalui layanan ini, penumpang hanya perlu berjalan melewati koridor pemeriksaan otomatis tanpa antre panjang di konter imigrasi.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa turut memberikan apresiasi atas peluncuran sistem ini.

“Integrasi layanan keimigrasian, kepabeanan, kesehatan, dan karantina dalam satu sistem akan memberikan kemudahan nyata bagi masyarakat. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai siap mendukung penuh implementasi aplikasi ini untuk meningkatkan efisiensi pelayanan di seluruh pintu masuk Indonesia,” ujarnya.

Dari sisi kesehatan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai bahwa integrasi data kesehatan ke dalam All Indonesia merupakan langkah strategis dalam memperkuat sistem kewaspadaan dini nasional.

“Dengan aplikasi ini, Kementerian Kesehatan dapat mendeteksi lebih cepat potensi penyakit menular atau faktor risiko yang dapat menimbulkan wabah. Respon cepat bisa dilakukan langsung di pintu masuk negara sebelum penyakit menyebar,” terang Budi.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat M. Panggabean menambahkan bahwa layanan ini juga menjadi bentuk sinergi dalam melindungi sumber daya hayati nasional dari ancaman penyakit dan organisme berbahaya.

“Setiap hewan, ikan, tumbuhan, atau produk turunannya yang dibawa penumpang akan terpantau melalui sistem ini. Data akan langsung terkoneksi dengan sistem karantina, sehingga pengawasan berjalan efektif tanpa menghambat arus penumpang,” jelasnya.

Dengan berbagai manfaat tersebut, seluruh pejabat terkait mengajak masyarakat untuk disiplin menggunakan Aplikasi All Indonesia sebelum tiba di tanah air.

“Mari bersama-sama kita wujudkan pengalaman masuk ke Indonesia yang lebih cepat, aman, dan modern,” tutup Menteri Agus Andrianto.

(Laporan: Nursalim Turatea – Sidik Fokus News)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *