banner 728x250
Daerah  

Informasi di Era Digital, Juga Berpotensi Memberikan Dampak Negatif Jika Dikelola Dengan Bijak

banner 120x600
banner 468x60

 

sidikfokusnews.com-Kabupaten Slemen.- Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sleman, mengelar seminar bertema ” Perkuat Nasionalisme di Era Digital ” bertempat di Prima SR Hotel dan Convention Sleman Kamis 11 September 2025. Dalam kegiatan ini Kantor Kesbangpol Kabupaten Sleman, mengundang kurang lebih 75 orang peserta bermacam latarbelakang diantaranya, tokoh masyarakat, tokoh agama, perwakilan Kalurahan dan lain – lainnya.

banner 325x300

Bupati Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya dalam sambutanya yang disampaikan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman, Samsul Bakri menyampaikan kegiatan ini merupakan sebuah media dalam menjaga dan meningkatkan nilai – nilai nesionalisme khusunya di tengah gencarnya arus digitalisasi.

” Saya harap melalui seminar ini para peserta dapat terus termotivasi untuk memupuk nilai – nilai cinta tanah air dan bela negara, sehingga dapat terus mawas diri dalam mengikuti perkembangan zaman dan siap melakukan bela negara salah satunya dengan memelihara persatuan dan kesatuan.

Saat ini kita hidup dalam era digital, dimana arus informasi mengalir dengan sangat cepat dan nyaris tanpa batas. Informasi dapat dengan mudahnya diakses dengan hitungan detik, namun kemudian ini sekaligus menjadi tantangan,” ungkapnya.

Kemudian akses informasi pada era digital juga berpotensi memberikan dampak negatif jika tidak dikelola dengan bijak, seperti hoaks, bebau SARA, dan perilaku intoleran bahkan masuknya ideologi yang bertolak belakang dengan ideologi kita,” terang Bupati.

Lanjutnya, media digital memudahkan dalam mendapatkan informasi, perlu di tanamkan dalam diri bahwa segala informasi yang didapat perlu dipilah dan dipilih sebelum di teruskan. Media digital juga memiliki potensi untuk menyampaikan aspirasi dengan mudah, cepat dan minum biaya. Namun perlu diingat, bahwa dalam menyampaikan aspirasi harus tetap beretika dan menghindari tindak – tindak anarki.

Inilah sebanya, penguatan nasionalisme di era digital menjadi sangat penting. Nasionalisme bukan hanya sekedar jargon akan tetapi menjadi sebuah sifat dan sikap, yang tertanam dalam hati dan di wujudkan dalam tindakan.

Termasuk dalam cara kita nenyaring informasi, menggunakan medsos secara bijak serta menjaga identitas dan martabat bangsa di ruang digital.

Bupati juga menyampaikan, bela negara saat ini bukan lagi hanya berbicara tentang angkat senjata. Saat ini bela negara diwujudkan dengan menjadi warganet yang bertanggungjawab, menjaga toleransi, melawan ujaran kebencian, serta aktif menyuarakan semangat persatuan dan kesatuan bangsa di dunia maya.

Untuk itu, diperlukan upaya untuk memupuk kembali semangat sebagai warga negara dalam mempertahankan kedaulatan negara.

Nasionalisme di era digital bukan berarti menolak kemajuan teknologi, melainkan memanfaatkannya untuk membangun bangsa. Dengan teknologi kita memiliki peluang besar untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, memperkuat jati diri bangsa dan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

Mari kita jaga negeri ini, baik di dunia nyata maupun dunia maya.” Kobarkan semangat bela negara dengan hati, tindakan dan pemikiran yang berintegritas.

” Lebih lanjut, Bupati juga menjelaskan belakangan ini kita dihadapkan pada lunturnya nasionalisme karena trust issue atas lembaga publik. Menjadi tugas DPPI dan kader bela negara dapat meneruskan edukasi ini ke lingkup yang lebih luas baik lingkungan keluarga, lingkup sekolah maupun masyarakat,” tutupnya.”(redaksiSF)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *