sidikfokusnews.com-Tanjungpinang.– Suasana panggung di Tanjungpinang mendadak semarak ketika delapan kelompok penyanyi jalanan unjuk kebolehan dalam sebuah acara musik yang digagas untuk memberi ruang kreatif bagi para musisi muda. Di antara mereka, penampilan memukau dari Belaga Band menjadi sorotan utama, memikat penonton dengan kualitas musikalitas yang tak kalah dari band profesional.
Ulang tahun Kpj ke 25, salah satu personel yang juga menjadi motor penggerak komunitas penyanyi jalanan, menyampaikan rasa bangga atas kesempatan yang diberikan. “Kami ingin menunjukkan bahwa musik jalanan bukan sekadar hiburan di pinggir jalan, tetapi juga memiliki nilai seni yang tinggi,” ujarnya. Sementara itu, Ketua komunitas, Said Ahmad Sukry—akrab disapa SAS Joni atau SAS—menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan masyarakat agar talenta muda bisa berkembang.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang sebagai bentuk apresiasi dan dukungan resmi. Mereka melihat potensi besar dari musisi jalanan untuk memperkaya ekosistem seni dan hiburan di daerah ini. “Ke depan, perlu ada program pembinaan yang terstruktur serta kolaborasi dengan berbagai pihak agar dunia musik di Tanjungpinang semakin hidup dan profesional,” ungkap seorang pejabat Dinas Pariwisata.
Ketua pelaksana acara, Riky Ramanda, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang hiburan, melainkan juga wadah edukasi seni. “Kami ingin musisi jalanan punya ruang berekspresi sekaligus belajar manajemen musik yang baik. Dengan begitu, mereka bisa naik kelas dari sekadar pengamen menjadi musisi yang punya rekam jejak profesional,” katanya.
Pengamat musik, menilai inisiatif ini sebagai langkah maju dalam pembinaan musik lokal. Menurutnya, talenta di daerah seringkali kurang terwadahi sehingga terjebak dalam lingkaran musik jalanan semata. “Kalau ada pelatihan, dukungan promosi, hingga akses ke festival musik nasional, saya yakin dari Tanjungpinang akan lahir band-band besar yang bisa bersaing di level Indonesia,” tuturnya.
Sejalan dengan itu, beberapa pengamat musik nasional melihat geliat musisi jalanan di Tanjungpinang sebagai potensi industri kreatif yang layak diperhitungkan. Mereka menyarankan agar pemerintah daerah dan swasta mulai memikirkan agenda kolaborasi yang melibatkan produser musik, manajer event, hingga platform digital untuk memasarkan karya-karya mereka.”(beky)