banner 728x250
Batam  

Langkah Maju untuk Umat: Gagasan Visioner Buya Dato Syafriadi, M.Pd.I

banner 120x600
banner 468x60

 

sidikfokusnewscom – Dalam dinamika kehidupan sosial keumatan yang semakin kompleks, kehadiran tokoh-tokoh yang mampu memberi arah dan pencerahan menjadi sebuah keniscayaan. Salah satu sosok yang pantas disebut sebagai penggerak perubahan dan penjaga nilai-nilai luhur umat di Kota Batam adalah Buya Dato Syafriadi, M.Pd.I. Sebagai Wakil Ketua Persatuan Mubaligh Batam (PMB) Kota Batam dan sekaligus Pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau Kota Batam, Buya Dato Syafriadi tidak hanya dikenal sebagai dai yang berilmu, namun juga sebagai pemimpin yang menjadikan keberpihakan pada umat sebagai prinsip perjuangannya.

banner 325x300

Baru-baru ini, dalam sebuah pertemuan penuh semangat dan makna, Buya Syafriadi tampil menyampaikan pandangannya di hadapan Nursalim Turatea, seorang tokoh intelektual dan penggerak literasi Kepri yang menjabat sebagai Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Ketua Afiliasi Pengajar Penulis Bahasa Sastra Budaya Seni dan Desain Provinsi Kepulauan Riau, sekaligus Ketua Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia. Momen ini bukan sekadar silaturahmi antarfigura penting, tetapi merupakan titik temu dua pemikiran besar yang sama-sama peduli pada masa depan umat, budaya, dan pendidikan.

Dalam orasinya, Buya Dato Syafriadi mengajak segenap elemen masyarakat untuk melangkah lebih progresif, meninggalkan retorika kosong, dan fokus pada aksi nyata demi kesejahteraan umat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antarorganisasi keumatan, media, dan akademisi untuk membangun peradaban yang tidak tercerabut dari akar budaya, namun tetap adaptif terhadap tantangan zaman.

Menurut Buya, umat Islam hari ini membutuhkan pemimpin dan penggerak yang tidak hanya pandai bicara, tetapi juga berani bertindak. Ia mengapresiasi kiprah Nursalim Turatea yang konsisten memperjuangkan kemajuan pendidikan bahasa dan sastra di Kepulauan Riau, sembari menyinergikan potensi media untuk dakwah dan advokasi budaya. “Umat tidak bisa terus-menerus dipertontonkan pada perbedaan yang memecah. Kita harus bergerak maju, menguatkan ukhuwah, dan menghadirkan solusi untuk tantangan keummatan,” ujar Buya dengan penuh semangat.

Pertemuan tersebut seolah menjadi oase di tengah kegersangan gagasan-gagasan keumatan yang seringkali terjebak dalam tataran wacana tanpa aksi. Buya dan Nursalim sama-sama menyadari bahwa kekuatan umat terletak pada persatuan, kolaborasi lintas bidang, dan penguatan literasi sebagai alat perlawanan terhadap kebodohan dan kemunduran.

Langkah-langkah yang diambil oleh Buya Dato Syafriadi, mulai dari membina kader mubaligh, aktif dalam kepengurusan LAM, hingga membangun komunikasi dengan tokoh literasi dan media, menunjukkan bahwa ia bukan sekadar pengurus organisasi, tetapi pemimpin moral yang memiliki visi jauh ke depan. Ia bergerak dengan hati, namun berpijak pada analisis rasional, serta menempatkan kepentingan umat sebagai prioritas di atas segalanya.

Apa yang dilakukan Buya Syafriadi hari ini adalah refleksi dari nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin—penuh kasih sayang, solutif, dan menjunjung tinggi keadaban. Semoga semakin banyak tokoh-tokoh seperti beliau, yang tidak hanya berdiri di atas mimbar, tetapi juga hadir di tengah masyarakat, mengulurkan tangan, membuka pikiran, dan menyatukan hati umat menuju kejayaan bersama.”(Nursalim Turatea).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *